DIALEKSIS.COM | Nasional - Kasus demam berdarah dengue (DBD) mengalami kenaikan yang cukup signifikan di beberapa wilayah di Indonesia. Menurut data yang dihimpun oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah kasus DBD di Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 ini meningkat tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes, Imran Pambudi, menyampaikan bahwa pada Minggu ke-12 tahun 2024, tercatat sebanyak 43,271 kasus DBD dengan 343 kematian. 

Sementara pada tahun 2023, jumlah kasus DBD pada periode yang sama mencapai 17,434 kasus dengan total kematian sebanyak 144 jiwa.

Jawa Barat menjadi daerah dengan kematian tertinggi. Adapun kasus kematian akibat DBD tertinggi terjadi di Jawa Barat, dengan total 94 kematian per Februari 2024. Jawa Tengah berada di urutan kedua dengan 77 kasus kematian, diikuti oleh Jawa Timur dengan 37 kasus.

Proyeksi Kemenkes kasus DBD berpotensi terus meningkat, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengungkapkan dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR pada Senin (25/03/2024) bahwa Kemenkes memprediksi angka kasus DBD akan terus meningkat di tahun ini. Hal ini dipengaruhi oleh fluktuasi curah hujan dan perubahan pola El Nino yang semakin sulit diprediksi, berdasarkan laporan BMKG.

Langkah pemerintah untuk pencegahan, Pemerintah telah melakukan berbagai langkah pencegahan, termasuk penyebaran teknologi nyamuk wolbachia. Selain itu, pemerintah juga telah menyediakan dua jenis vaksin, yaitu vaksin dengvaxia dan vaksin qdenga, yang diberikan kepada sejumlah anak di beberapa daerah sebagai langkah preventif.