Pegunungan Zagros. Foto: istockphoto
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Para ilmuwan berhasil memprediksi lokasi perkawinan silang antara nenek moyang manusia modern (Homo sapiens) dan Neanderthal. Temuan ini didasarkan pada analisis distribusi geografis kedua spesies di Asia Barat Daya dan Eropa Selatan selama akhir Zaman Es (Pleistosen).
Penelitian menunjukkan bahwa kedua spesies hidup berdampingan dan berpotensi kawin silang di wilayah Pegunungan Zagros. Barisan pegunungan yang membentang dari Iran, Irak Utara, hingga Tenggara Turki ini dinilai sebagai lokasi ideal pertemuan keduanya.
"Zagros menawarkan keanekaragaman hayati dan topografi yang mendukung kehidupan manusia purba," jelas para peneliti.
Posisinya yang strategis menjadi jembatan penghubung antara wilayah dingin Palearktik dan daerah hangat Afrotropis selama perubahan iklim di Zaman Es. Bukti arkeologis dan genetik dari kedua spesies juga banyak ditemukan di wilayah ini.
Percampuran genetik Neanderthal pada manusia modern sebenarnya telah terungkap sejak 2010, setelah pemetaan penuh genom Neanderthal. Studi tersebut membuktikan bahwa 1 - 4% DNA manusia modern non-Afrika berasal dari Neanderthal.
Warisan genetik ini memengaruhi beragam aspek fisik dan biologis manusia masa kini, mulai dari bentuk hidung yang lebih besar hingga kerentanan terhadap penyakit tertentu seperti COVID-19.
Sebelumnya
