Ilustrasi  usia harapan hidup (UHH) masyarakat Aceh dan Sumut. Foto: net

DIALEKSIS.COM | Nasional - Badan Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan usia harapan hidup (UHH) saat lahir sebagai rata-rata perkiraan jumlah tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang sejak dilahirkan. UHH merepresentasikan derajat kesehatan suatu masyarakat yang dihitung dari hasil sensus dan survei kependudukan. 

Indikator ini juga merupakan salah satu komponen Indeks Pembangunan Manusia (IPM) untuk mengukur kualitas hidup penduduk di suatu daerah. Apabila UHH rendah di daerah tertentu, hal tersebut harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori, serta penanggulangan kemiskinan.

Berdasarkan data BPS, UHH di Provinsi Aceh mengalami peningkatan walaupun tidak terlalu signifikan. Pada tahun 2020, UHH Aceh tercatat 69,93 tahun, kemudian meningkat menjadi 69,96 tahun di tahun 2021. Selanjutnya, pada tahun 2022, UHH Aceh mencapai 70,18 tahun, dan di tahun 2023, angka tersebut meningkat menjadi 70,34 tahun, naik 0,16 tahun (0,23%) dibandingkan tahun sebelumnya.

Dilihat dari tingkat kabupaten/kota, penduduk Kota Lhokseumawe memiliki UHH tertinggi, yakni 72,06 tahun, sedangkan Kota Subulussalam memiliki UHH terendah, yaitu 64,41 tahun. Berikut adalah daftar 5 kabupaten/kota dengan UHH tertinggi di Aceh pada tahun 2023:

1. Kota Lhokseumawe: 72,06 tahun
2. Kota Banda Aceh: 72,02 tahun
3. Kabupaten Bireuen: 71,66 tahun
4. Kota Sabang: 70,98 tahun
5. Kabupaten Pidie Jaya: 70,6 tahun

Sementara itu, UHH warga Sumatera Utara pada tahun 2023 mencapai 69,98 tahun. Menurut BPS, angka tersebut naik 0,37 tahun (0,53%) dibandingkan dengan UHH tahun 2022, yakni 69,61 tahun. 

Pada tahun 2020 dan 2021, UHH Sumatera Utara masing-masing mencapai 69,1 dan 69,23 tahun. UHH penduduk Sumatera Utara cenderung meningkat setiap tahunnya, dan dalam 5 tahun terakhir, angka tersebut meningkat 1,37 tahun (2,0%).