Senin, 14 April 2025
Beranda / Data / BPS: Impor Tinggi, Aceh Defisit USD19,22 Juta

BPS: Impor Tinggi, Aceh Defisit USD19,22 Juta

Jum`at, 11 April 2025 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Gedung BPS Aceh. [Foto: MCA]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Provinsi Aceh mencatat defisit neraca perdagangan luar negeri sebesar USD19,22 juta pada Februari 2025. Defisit ini disebabkan nilai impor masih lebih tinggi dibandingkan ekspor dalam periode tersebut.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat, total impor Aceh pada Februari 2025 mencapai USD73,16 juta USD, sedangkan nilai ekspor hanya sebesar USD53,94 juta.

Perbedaan nilai tersebut menunjukkan Aceh masih sangat bergantung pada pasokan dari luar negeri, terutama di sektor energi dan bahan baku industri.

Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution, melalui Fungsional Madya BPS Aceh, Oriza Santifa menyampaikan, meskipun nilai impor pada Februari lebih tinggi dari ekspor, namun angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

"Nilai impor Provinsi Aceh pada Februari 2025 sebesar USD73,16 juta. Angka ini mengalami penurunan sebesar 3,51 persen dibandingkan impor Januari 2025," ujar Oriza, Kamis (10/4/2025).

Oriza mengatakan, Amerika Serikat menjadi negara asal impor terbesar dengan nilai USD30,34 juta, yang didominasi oleh komoditas gas. Selain itu, Aceh juga mengimpor bahan kimia anorganik senilai USD8,90 juta dan pupuk sebesar USD5,29 juta.

Sementara itu, kinerja ekspor Aceh pada Februari 2025 justru mengalami kenaikan sebesar 6,08 persen dibandingkan Januari.

Oriza menyebutkan, komoditas batu bara menjadi penyumbang utama dengan nilai USD32,36 juta yang seluruhnya diekspor ke India.

"Secara keseluruhan, batu bara menyumbang 62,71 persen dari total ekspor Aceh pada Februari, yakni sebesar USD33,83 juta. Komoditas lainnya yang juga diekspor antara lain kopi, berbagai produk kimia, dan komoditas lainnya," kata Oriza. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
dinsos
inspektorat
koperasi
disbudpar