DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Memajukan kualitas pendidikan merupakan sebuah keharusan dalam membentuk karakter generasi muda yang mampu beradaptasi dengan arus informasi dan tuntutan keilmuan guna membangun peradaban. Hal itu disampaikan Ketua Yayasan Wakaf Nurul Ishlah, Khairul Amal, saat berbincang dengan Dialeksis.
Sejak awal, Khairul menegaskan pentingnya pendidikan karakter sebagai pondasi utama dalam melahirkan generasi Aceh yang berakhlak, cerdas, dan berdaya saing. Komitmen tersebut diwujudkan Yayasan Wakaf Nurul Ishlah melalui pendirian sekolah berjenjang, mulai dari tingkat TK/PAUD (TKIT Ar-Rahmah), Sekolah Dasar (SDIT Nurul Ishlah), Sekolah Menengah Pertama (SMPIT Nurul Ishlah), hingga Sekolah Menengah Atas (SMAIT Nurul Ishlah).
Menurut Khairul, pendidikan bukan hanya soal kecerdasan akademik, melainkan juga yang paling penting pembentukan akhlak yang mulia, moral, etika, etos kerja, mandiri dan tanggung jawab sosial.
“Ilmu tanpa akhlak ibarat pohon tanpa buah. Karena itu, kami di Yayasan Wakaf Nurul Ishlah berupaya menghadirkan pendidikan yang menyeimbangkan kecerdasan intelektual dengan kekuatan karakter,” ujarnya kepada Dialeksis, Sabtu (27/9/2025).
Khairul menjelaskan, sekolah yang dibangun yayasan tidak hanya berorientasi pada capaian kurikulum, tetapi juga menanamkan nilai keislaman, kebangsaan, dan kemandirian. Setiap tingkatan sekolah diarahkan sebagai tahap pembentukan karakter sesuai perkembangan usia peserta didik.
“Di tingkat SD, kami tekankan pada pembiasaan akhlak, kedisiplinan, dan kecintaan terhadap ilmu. Saat masuk SMP, anak-anak dibimbing untuk kritis, kreatif, dan mulai aktif dalam kegiatan sosial. Di SMA, fokus kami memperkuat kepemimpinan, tanggung jawab, dan kesiapan menghadapi tantangan global. Di setiap jenjang Sekolah program unggulan karakternya adalah Tahfidh (halal) Al-Quran.” kata Khairul.
Ia menambahkan, tantangan generasi muda saat ini semakin kompleks, terutama dengan derasnya arus teknologi dan perubahan sosial. Karena itu, pendidikan karakter menjadi jawaban agar anak-anak Aceh tidak kehilangan arah dan tetap berakar pada nilai-nilai luhur.
“Kalau hanya mengandalkan ilmu pengetahuan tanpa karakter, kita akan menghadapi generasi pintar tetapi rapuh secara moral. Pendidikan karakter adalah benteng agar anak-anak kita siap menghadapi perubahan zaman tanpa kehilangan identitas. Karena itu diupayakan setiap lulusan SD, SMP dan SMA mampu menghafal beberapa juz Al-Quran untuk menanamkan kecintaan Peserta didik kepada Al-Quran sepanjang hayatnya. Agar Al-Quran dan Sunnah menjadi way of life Mereka sehingga sukses dunia akhirat ” tegasnya.
Khairul juga berharap dukungan semua pihak pemerintah, orang tua, maupun masyarakat luas untuk bersama-sama mendorong lahirnya generasi yang berkarakter kuat. Yayasan Wakaf Nurul Ishlah, kata dia, akan terus mengembangkan model pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman, namun tetap berlandaskan pada nilai keislaman dan budaya Aceh.
“Ini bukan hanya misi yayasan, melainkan tanggung jawab kita bersama. Kita ingin sekolah-sekolah ini menjadi rumah kedua bagi anak-anak, tempat mereka ditempa menjadi insan yang berilmu, beriman, dan beramal,” pungkasnya.