Kembali organisasi kepemudaan Tunas Indonesia Raya (TIDAR) menunjukkan komitmennya dalam merespons cepat kondisi kemanusiaan di Aceh untuk Kota Langsa dan Kabupaten Aceh Tengah. Foto: Kolase Dialeksis
DIALEKSIS.COM | Aceh - Organisasi kepemudaan Tunas Indonesia Raya (TIDAR) kembali menunjukkan komitmennya dalam merespons cepat kondisi kemanusiaan di Aceh. Setelah hujan deras memicu banjir dan longsor di sejumlah wilayah, TIDAR menggerakkan seluruh jaringan kadernya untuk menyalurkan bantuan sembako bagi warga terdampak di Kota Langsa dan Kabupaten Aceh Tengah.
Bantuan ini merupakan hasil solidaritas Nasional TIDAR, melibatkan PP TIDAR, PD TIDAR, serta PC TIDAR se-Indonesia di bawah koordinasi Ketua Umum PP TIDAR, Rahayu Saraswati. Gerakan kolektif ini menggarisbawahi perhatian organisasi terhadap situasi darurat yang dihadapi masyarakat di berbagai daerah.
Di Kota Langsa, penyaluran dilakukan langsung oleh Ketua PC TIDAR Langsa, M. Fauzul Irham, pada Kamis, 4 Desember 2025. Fauzul bersama pengurus turun ke sejumlah lokasi terdampak untuk memastikan bantuan tersampaikan kepada warga yang membutuhkan. Bantuan berupa paket sembako berisi beras, minyak goreng, mie instan, gula, dan kebutuhan pokok lainnya didistribusikan ke titik-titik yang paling parah terimbas banjir dan longsor.
Wilayah penerima bantuan di Langsa meliputi Desa Kampung Jawa Tengah, Kampung Jawa Belakang, Tanjung Putus, dan Kampung Tengoh di Kecamatan Langsa Kota; Desa Sidodadi di Kecamatan Langsa Lama; serta Desa Sungai Paoh di Kecamatan Langsa Barat. Warga menyampaikan apresiasi atas kehadiran cepat TIDAR yang membantu meringankan beban mereka di tengah situasi sulit.
Sementara itu, di Kabupaten Aceh Tengah, bantuan disalurkan pada Selasa, 9 Desember 2025. Ketua PC TIDAR Aceh Tengah, Fikry Mahendra Siregar, memimpin langsung pendistribusian paket sembako ke sejumlah titik yang membutuhkan. Bersama relawan dan pengurus setempat, mereka bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain untuk menjangkau masyarakat yang terdampak.
Fikry menegaskan bahwa kehadiran TIDAR di Aceh Tengah merupakan bagian dari langkah nyata organisasi dalam memperkuat solidaritas antar-kader sekaligus membantu masyarakat di akar persoalan.
“Kami berharap bantuan ini bisa meringankan beban masyarakat dan menjadi bukti nyata bahwa TIDAR hadir untuk membantu,” ujarnya.
Aksi serupa di Langsa juga disampaikan oleh Fauzul Irham, yang menilai bahwa kepekaan kader di seluruh Indonesia menjadi energi utama dalam gerakan bantuan kemanusiaan ini.
“Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang menghadapi musibah. TIDAR akan terus hadir di tengah masyarakat,” katanya.
Melalui dua penyaluran bantuan ini, TIDAR menegaskan komitmennya untuk terus bergerak di lini kemanusiaan, terutama di wilayah yang terdampak bencana alam. Solidaritas kader di berbagai daerah menjadi kekuatan organisasi dalam merespons cepat setiap kebutuhan masyarakat.
Sebelumnya
