kip lhok
Beranda / Berita / Ternyata Ini yang Bikin Sogo Cs PHK Massal Akibat Dampak Covid-19

Ternyata Ini yang Bikin Sogo Cs PHK Massal Akibat Dampak Covid-19

Rabu, 11 November 2020 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Dok. SOGO Department Store


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Industri ritel fesyen menjadi salah satu yang paling terdampak pandemi Covid-19. Imbasnya, MAP Group yang menaungi Sogo, Seibu hingga Galeries Lafayette dikabarkan melakukan PHK terhadap 2500 pegawainya. Kejadian ini menjadi salah satu dampak akibat menurunnya daya beli masyarakat, dan ada faktor perubahan gaya masyarakat saat berbelanja produk fesyen.

Nielsen menganalisa adanya pergeseran pola aktivitas dari masyarakat. Sebelum memasuki pandemi Covid-19, aktivitas membeli baju, sepatu maupun kunjungan ke ritel fesyen sangat besar, bahkan masuk ke dalam 5 besar top 5 activities plan to do jika pergi ke mal.

"Sekarang kebiasaan konsumen berubah. Kalau biasa ke mal mereka beli barang-barang kebutuhan dasar. Baru kebutuhan refreshing. Jadi perlu waktu bagi konsumen untuk mengubah kebiasaannya," kata Executive Director Nielsen Indonesia Wiwi Sasongko, dalam hari ritel nasional secara virtual, Rabu (11/11).

Sebelum pandemi Covid-19, belanja barang fesyen menempati posisi keempat dengan angka 67%. Berada di bawah tiga aktivitas lain, yakni makan di restoran cepat saji dengan 79%, kemudian membeli minuman seperti bubble tea dan kopi dan pergi ke bioskop dengan masing-masing-masing di angka 71%.

Namun, setelah adanya pandemi Covid-19, ada perubahan yang cukup signifikan. Misalnya daya beli masyarakat mulai beralih kepada kebutuhan kesehatan, adapun pembelian fesyen anyar menurun jadi 61%.

"Yang berhubungan dengan memanjakan diri sudah menurun. Yakni indulgence dan personal care," sebut Wiwi.

Perubahan pola masyarakat ini diyakini menjadi penyebab ritel fesyen megap-megap, termasuk terdampak bagi MAP Group. Brand yang sudah dikenal dengan produk-produk berkelas ini dikabarkan melakukan PHK terhadap 2500 pekerjanya. Serikat Pekerja di bawah MAP Group mengaku mendapatkan ketidakadilan.

Menurut Onny Assad yang merupakan Ketua Bidang Hukum Serikat Pekerja Industri Ritel Indonesia kepada CNBC Indonesia mengatakan di Sogo saja sebanyak 2.500 karyawan sudah mendapatkan potongan gaji sepihak.

"Di Sogo sendiri ada 2.500 yang dipotong gajinya. Yang dirumahkan untuk dirancang PHK ada sekitar 300 orang. Itu jumlah hanya Sogo saja untuk MAP Group mungkin lebih besar lagi," kata Onny kepada CNBC Indonesia, Selasa (10/11/2020).

Manajemen, sambungnya juga menyurati karyawan untuk secara "sukarela" mengajukan PHK kepada perusahaan dengan imbalan 1 kali PMTK.

"Alasan pandemi Covid-19 ini terkadang digunakan oleh pengusaha secara sepihak tanpa membicarakannya dan persetujuan karyawan dan atau Serikat Pekerja yang ada, sehingga terlihat bahwa apa yang dilakukan oleh management melampaui dan melanggar peraturan Tenaga Kerja," tegasnya.

Sayangnya pihak MAP Group tidak merespon CNBC Indonesia. Pesan WA dan telpon yang dikirim kepada Corsec, IR & Media relation head. PT. Map Active Adiperkasa Tbk Ratih Darmawan Gianda belum mendapat tanggapan, termasuk oleh Direktur MAP Handaka Santosa [cnbcindonesia.com].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda