kip lhok
Beranda / Berita / Stok Oksigen di Denpasar Krisis

Stok Oksigen di Denpasar Krisis

Minggu, 25 Juli 2021 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Ketersediaan oksigen di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya Denpasar mengalami keterbatasan di tengah masih tingginya angka infeksi virus Covid-19 di Tanah Air.

Direktur RSUD Wangaya Denpasar, Anak Agung Made Widiasa mengatakan bahwa saat ini RSUD Wangaya Denpasar memiliki 3.838 meter kubik oksigen dan sekitar 25 tabung oksigen.

Jumlah tersebut diperkirakan hanya cukup untuk 2 hari ke depan. Itu lantaran kebutuhan mencapai 1.800 kubik per hari. Dari sebelumnya hanya 900 meter kubik okisgen cair kini naik menjadi 1.800 meter kubik per hari.

"Saat ini RSUD Wangaya Denpasar memiliki 3.838 meter kubik oksigen dan sekitar 25 tabung oksigen. Ini hanya untuk dua hingga tiga hari ke depan karena kebutuhan per hari 1.800 kubik setiap hari," ujar Anak Agung Made Widiasa kepada wartawan, dalam video CNN Indonesia, dikutip Minggu (25/7).

Lebih lanjut dia menuturkan bahwa RSUD Wangaya Denpasar saat ini merawat 84 pasien Covid-19 atau melebihi batas yang hanya 73 tempat tidur. Sedangkan pasokan oksigen disuplai dari pulau Jawa dikirim setiap 2-3 hari sekali.

Penggunaan oksigen itu dilakukan secara selektif yakni khusus bagi pasien emergency sedangkan pasien yang menjalani operasi tetapi tidak emergensi akan ditunda.

"Selektif dalam pemakaian oksigen kita gunakan pada pasien yang rencana operasi. Selektif dalam artian hanya dilakukan pada emergency jadi yang elektfif akan ditunda dulu," ungkap ia.

Tidak hanya Bali, kekurangan oksigen juga terlihat di Jawa. Pemerintah mulai mengimpor pasokan oksigen dari negara-negara seperti Amerika Serikat dan China.

Sementara itu, mengutip CNBC International Organisasi penelitian Our World in Data mengatakan Indonesia diprediksi memiliki tingkat kematian tiga kali lebih tinggi dari rata-rata global akibat virus corona.

Soal stok oksigen ini, sebelumnya, Pemerintah India juga mengirimkan bantuan 100 ton liquid oksigen yang dikemas dalam 5 ISO Tank berkapasitas masing-masing 20 ton.

Bantuan tiba pada Sabtu kemarin (24/7) di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

Serah terima bantuan dari Pemerintah India kepada Pemerintah Indonesia dihadiri oleh Duta Besar India untuk Indonesia, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, PT Pertamina, jajaran TNI, PT Pelindo dan Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan.

Duta Besar India untuk Indonesia, H.E. Mr. Manoj Kumar Bharti mengatakan merasa senang bisa membantu Indonesia, membawa 100 ton oksigen dan sekitar 300 Konsentrat Oksigen. Ini adalah bentuk persahabatan antar kedua Negara.

"Saya tahu bahwa ini bukanlah jumlah yang banyak tapi setidaknya inilah bantuan dari rakyat dan dari Pemerintah India," ujar Manoj.

Dalam keterangan resmi, Direktur Logistik & Infrastruktur Pertamina Mulyono mengatakan dengan tambahan 5 unit ISO Tank ini Pertamina juga telah menyediakan 5 unit truk lengkap dengan bed trailer serta awak pengemudinya dan siap mendistribusikan sesuai koordinasi Kementerian Kesehatan.

"Dengan kedatangan ISO Tank dari India ini maka total ISO Tank yang dikelola Pertamina ada 40 Unit dengan total kapasitas 800 ton. Sudah sekitar 1.300 ton oksigen yang kami distribusikan ke 206 Rumah Sakit di 7 Provinsi," jelas Mulyono.

Mulyono menambahkan, ke tujuh provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur hingga ke Pulau Bali.[CNBC Indonesia]

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda