kip lhok
Beranda / Berita / Skenario Pemerintah Lawan Corona di Tahun 2022

Skenario Pemerintah Lawan Corona di Tahun 2022

Selasa, 17 Agustus 2021 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (BGS) sudah membuat rencana dalam menghadapi pandemi Covid-19 untuk tahun 2022 mendatang. Pemerintah bakal lebih masif menggunakan sistem teknologi informasi dalam menyisir langkah-langkah penanganan pandemi.

"Di 2022 nanti fokus kita gimana terapkan prokes dengan IT untuk memastikan aspek kesehatan dan ekonomi berjalan baik, gimana kehidupan sehari-hari, ekonomi sama normal dengan kesehatan tanpa takut menimpa satu sama lain," kata BGS dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2022, Senin (16/8/21).

Ia menyebut pemerintah harus lebih sering melakukan testing, sehingga jika ada yang terkena maka harus lebih cepat dilacak. Kemenkes melakukan langkah atau fokus lebih banyak ke sisi hulu gimana mengatur protokol kesehatan.

Setidaknya ada 6 sisi transformasi yang menjadi sasaran, pertama ialah layanan primer dan fokus menciptakan orang sehat, kedua sekunder dimana RS memberi layanan terbaik dan sesuai standar di seluruh pelosok nusantara. Ketiga ketahanan kesehatan untuk memastikan saat pandemi rantai produksi obat-obatan atau consumable siap, atau cadangan jika virus terjadi ke depan

"Keempat transformasi pembiayaan kesehatan dimana kita ingin pastikan total keluar uang ada Rp 490 triliun gimana pastikan uang yang keluar baik pemerintah pusat, pemda, BPJS, Asuransi swasta, individu efektif efisien menuju pada pembangunan kesehatan yang paling baik dan efisien," sebut Budi.

Sementara itu transformasi SDM menjadi sasaran kelima dengan memastikan dokter hingga perawat memiliki jumlah cukup, kualitas baik dan terdistribusi merata untuk melayani dari Sabang sampai Merauke.

"Terakhir gimana transformasi teknologi kesehatan baik information technology maupun bio technology sehingga ke depan jadi batu lompatan alat medis layanan kesehatan untuk memberi terbaik bagi masyarakat," jelasnya.[CNBC Indonesia]

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda