Sepeda Lipat Brompton Tinggal Sekadar Merek
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kejayaan sepeda lipat Brompton di Indonesia sepertinya kini sudah mulai pudar. Pada waktu awal pandemi Covid-19, banyak orang berbondong-bondong membeli sepeda yang tergolong mahal bagi masyarakat Indonesia umumnya. Namun, bagi kalang tertentu, meski harganya kala itu naik berkali-kali lipat tetap jadi barang buruan.
"Cuma sesaat doang begitu. Yang pakai ada rasa bangga pada saat itu, tapi udah lewat, trennya musiman. Awal-awal iya luar biasa (hype tinggi), sekarang sudah turun, anggapannya udah nggak spesial," kata Pengurus Komunitas Sepeda Kemayoran Jakarta, Ahok kepada CNBC Indonesia, Jumat (9/7/21).
Pada waktu awal pandemi, ketika tren bersepeda Brompton sedang tinggi, beberapa merek ikut memproduksi dengan model yang mirip. Namun, harga yang ditawarkan jauh lebih murah. Hal ini secara tidak langsung membuat nilai Brompton asli kena dampak.
"Waktu itu Brompton banyak ditiru merek-merek yang lebih murah. Lagian orang-orang yang mampu beli udah pada punya," sebutnya.
Selain itu, ada sebagian goweser yang tetap memilih jenis sepeda non lipat sebagai 'kiblat'. Sebagai contoh, orang yang biasa menggunakan sepeda balap (road bike) akan merasa aneh ketika menggunakan sepeda lipat karena performa dan kecepatan jauh dari road bike. Namun, di komunitas KSKJ sendiri, bahwa semua jenis sepeda diterima dan bisa menjadi bagian.
"Kan ada orang yang nggak tertarik pindah ke sepeda lain, misal tetap di road bike ya sudah males lah coba jenis sepeda lain," katanya.
Saat ini sepeda Brompton di pasar bekas dan baru pun turun tajam. Di segmen pasar baru yang semula bisa mencapai di atas Rp 50 jutaan, kini harganya berkisar Rp. 30 juta hingga Rp 40 jutaan untuk beberapa jenisnya.
"Harga baru kisaran Rp 36 juta," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) Eko Wibowo Utomo kepada CNBC Indonesia.
Misalnya harga Brompton M6L Raw Lacquer misalnya, beberapa bulan lalu sempat mencapai Rp 41 juta, namun kini harganya di kisaran Rp 37 juta.
Begitu pun dengan M6R BE Color dari semula Rp 43 juta menjadi Rp 39 juta. Sementara M6R BE Lacquer yang semula kisaran Rp 46 juta saat ini kembali ke angka Rp 42 juta.
Bagi yang punya budget kurang dan ingin tetap memiliki sepeda Brompton dengan banderol miring bisa memilih dari kategori sepeda bekas, harganya mulai Rp 20 jutaan sudah bisa bawa pulang. Saat booming sepeda tahun lalu, harga sepeda ini bekasnya di atas Rp 30-40 juta.
Berikut gambaran harga sepeda Brompton second di pasar daring:
Brompton M3L 2013 : Rp 21,5 juta
Brompton M3E 2014 : Rp 23 juta
Brompton S2E X 2016 : Rp 25 juta
Brompton M3R : Rp 26,5 juta
Brompton B75 2019 : Rp 26,5 juta
Brompton M6R Raw Lacquer 2014 : Rp 29 juta
Brompton H6RD 2020 : Rp 29 juta
Brompton M6R 2020 : Rp 29 juta[CNBC Indonesia]