Sekjen Gerindra Kritik Tajam Anies Baswedan: Dulu Sekutu, Kini Seperti Terlupakan
Font: Ukuran: - +
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani (foto: istimewa)
DIALEKSIS.COM | Nasional - Ahmad Muzani, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, mengungkapkan rasa ketidakpuasannya terhadap penilaian Anies Baswedan terhadap Prabowo Subianto dalam debat capres pada Ahad lalu, 7 Januari 2024.
Saat ditanyakan media di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat malam (12/1), Muzani menyoroti bahwa penilaian tersebut tampaknya tidak mengakui kontribusi Prabowo terhadap Anies saat Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
"Dalam konteks ini, Anies sepertinya menganggap Prabowo bukan siapa-siapa," ungkap Muzani.
Muzani, yang juga wakil ketua TKN Prabowo-Gibran, menilai penilaian Anies dengan memberikan skor 11 dari 100 sebagai upaya menjatuhkan reputasi Prabowo. "Ketika Anies kemudian merendahkan Prabowo dengan memberi skor seperti itu yang tidak diterima publik, yang tidak diterima netizen," tambahnya.
Partai Gerindra, yang mendukung Anies dan Sandiaga Uno pada Pilgub DKI Jakarta 2017, merasa serangan ini menciptakan ketegangan dalam kampanye Pilpres 2024. Muzani berharap debat-debat selanjutnya akan lebih mengedepankan ide-ide dan gagasan positif.
Anies Baswedan, yang pada saat Pilgub 2017 diusung oleh Gerindra dan PKS, menyatakan bahwa kontraknya dengan Partai Gerindra sudah berakhir setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta selama 5 tahun. Anies bahkan menolak untuk menjadi capres pada Pilpres 2019 karena Prabowo maju bersama Sandiaga Uno.
Setelah debat capres, Prabowo terus menyuarakan ketidakpuasannya terhadap serangan Anies, bahkan menggunakan kata-kata tajam dalam kampanyenya di berbagai daerah.