Beranda / Berita / Sasar Mahasantri Asrama UIN Ar-Raniry, Penipu Minta Iuran Rp 100 Ribu

Sasar Mahasantri Asrama UIN Ar-Raniry, Penipu Minta Iuran Rp 100 Ribu

Selasa, 29 Desember 2020 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Bukti Penipuan. Sumber foto [Instagram Ma'had]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Modus penipuan yang mengatasnamakan salah satu program asrama Ma'had Al-Jamiah Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menyasar para mahasantri.

Aksi penipuan itu dikirim melalui pesan Whatsapp kepada mahasantri yang ikut program remedial tsaqafah supaya membayar iuran dana administrasi sebanyak Rp 100 ribu.

Berdasarkan pernyataan Kepala Bidang Keasramaan Ma'had Al-Jamiah UIN Ar-Raniry, Hendra mengatakan pihaknya tidak pernah memungut biaya sepeser pun dari program remedial mahasantri.

"Penipuannya benar terjadi, tapi pihak Ma'had tidak ada yang mengenakan biaya Adm bagi mahasantri yang ikut remedial tsaqafah," ujar Hendra kepada Dialeksis.com, Selasa (29/12/2020).

Ia berujar, dari kasus penipuan itu tidak ada mahasantri yang menjadi korban penipuan. Hendra mengatakan pihaknya telah mengantisipasi peredaran pesan penipuan dengan memblokir nomor rekening yang dipakai si penipu.

"Rekening yang bersangkutan sudah kami cek dan ternyata tidak masuk dana apa-apa," jelasnya.

Kepala Bidang Keasramaan itu menyampaikan bahwa nomor rekening yang dipakai dalam aksi penipuan itu merupakan rekening salah satu mahasiswa. Kabarnya, pihak Ma'had telah berjumpa dengan mahasiswa tersebut.

"Rupanya itu rekening mahasiswa juga. Pas kita samperin, pemilik rekening juga kaget, kok bisa rekening dia. Tadi kami sudah jumpa dengan mahasiswa yang bersangkutan. Dia bilang enggak tau juga, kenapa bisa rekeningnya dipakai sama orang lain," jelasnya.

Hendra berpesan agar mahasantri lebih berhati-hati dengan peredaran pesan-pesan yang mangatasnamakan program Ma'had Al-Jamiah UIN Ar-Raniry.

"Jika ada berita-berita seperti itu, tolong dikonfirmasi ke kantor ma'had. Nanti disana kita cari solusi dan beri informasi yang pasti, sehingga mahasiswa tidak ada yang tertipu," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda