Ramli KADIN Aceh Sebut Pemerintah Jangan Hanya Menghitung Inflasi, Ini Penjelasannya
Font: Ukuran: - +
Reporter : Aulia
Foto: tangkan layar
DIALEKSIS.COM | Aceh - Koordinator WKU Perekonomian KADIN Aceh, H. Ramli mengatakan, sebagai pemerintah jangan hanya menghitung-hitung saja inflasi itu, tetapi kita harus banyak berbuat seperti bawang itu imbasnya ke masyarakat luar biasa.
Lanjutnya, kami pengusaha tidak bisa berjalan sendiri, namun butuh dukungan dari pemerintah dan perbankan, juga dari akademisi. Aceh punya modal tapi kalau ilmunya ngak ada sama aja. Oleh karena itu, kita perlu belajar bagaimana mengatasi inflasi tersebut.
Sebenarnya banyak hal yang harus diatasi, harga barang naik karena ketersediaan memang yang kurang. Misalnya kebutuhan 100 ton bawang merah namun yang tersedia hanya 10 ton, pasti inflasi akan naik.
"Tapi begitu panen cabe di Aceh malah harganya turun, ini perlu adanya sentuhan pemerintah dari pengusaha," ucapnya dalam diskusi yang bertemakan "Dampak Resesi dan Inflasi Dunia bagi Perekonomian Aceh" pada kanal Youtube RRI Banda Aceh, Rabu (12/10/2022).
Tambahnya, ini terkait juga ongkos pengirimannya, ini perlu diatasi oleh pemerintah, contoh dari Medan dikirim ke Aceh bisa dijual dengan harga yang sama. Kalau ngak berarti Aceh ketergantungan pada Sumatera Utara.
Selain itu, sebutnya lagi, ia yang juga sebagai Ketua Organda Aceh yang membuat tarif ongkos angkut, pada saat kenaikan harga BBM sekitar 32,04% dibuat menjadi 25% saja.
"KADIN juga punya hati nurani, pada saat inflasi naik, kami sebagai wadah dalam Organda Aceh ini mencari solusinya, salah satunya seperti yang sudah disebutkan di atas," ujarnya.
Hal ini dilakukan agar membantu pemerintah juga, kalau pun ongkos naik dinaikkan penumpang juga ngak ada. Aceh saat ini ngak ada apa-apanya dibandingkan Medan.
"Harga barang di Medan orang Medan yang tentukan, harga barang Aceh juga mengikuti harga mereka," tutupnya [Auliana Rizky]