kip lhok
Beranda / Berita / Primadona Baru Kredit Perbankan

Primadona Baru Kredit Perbankan

Kamis, 17 Juni 2021 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Sejak kuartal I/2021, perbankan punya idola baru dalam penyaluran kredit. Sektor mana saja yang menjadi prioritas?

Sektor usaha perdagangan besar dan eceran hingga kuartal I/2021 ini masih bertahan di nomor wahid alias yang paling banyak menyerap kredit perbankan. Jumlah kredit yang terserap mencapai Rp941 triliun.

Tiga sektor lain yang tetap bertahan sebagai primadona perbankan adalah industri pengolahan, pertanian dan konstruksi. Empat sektor itu saja sudah menelan 65,9 persen dari total kredit yang disalurkan bank.

Namun ada perubahan pada peringkat kelima. Selama ini, posisi itu diisi sektor real estate, tapi mulai kuartal pertama tahun ini diambilalih oleh kelompok sektor usaha transportasi, pergudangan dan komunikasi, yang selama ini ada di peringkat enam. Rupanya perbankan mulai melihat sektor transportasi lebih cerah ketimbang real estate.

Lima sektor prioritas penyaluran kredit perbankan ini menyerap Rp2,876 triliun atau 72,9 persen dari Rp3.945 triliun kredit yang disalurkan perbankan hingga triwulan I/2021.

Pilihan perbankan pada transportasi, pergudangan dan komunikasi sejalan dengan kinerja ekonomi sektor tersebut, khususnya jika dilihat dari kontribusinya terhadap perekonomian nasional.

Lima sektor yang paling banyak menerima kucuran kredit perbankan menyumbang 65,8 persen total ekonomi nasional atau produk domestik bruto (PDB).

Sektor transportasi selalu berada di peringkat lima besar kelompok usaha penopang ekonomi nasional, dengan kontribusi 8,9 persen terhadap PDB. Namun, baru kali ini sektor tersebut mampu melangkahi sektor real estate dalam menerima penyaluran kredit.

Pergerakan penyaluran kredit ini memperlihatkan posisi perbankan yang tetap main aman: prioritas kredit untuk sektor yang paling banyak sumbangannya terhadap perekonomian nasional alias ukuran ekonominya paling besar.[Lokadata]

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda