Pertamina Siap Lepas 6 Anak Usaha
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Perusahaan energi pelat merah PT Pertamina (Persero) menyampaikan siap untuk melepas anak usaha yang tidak bergerak di bidang usaha inti (non core business) perusahaan. Pelepasan anak usaha ini siap dilakukan sesuai dengan arahan restrukturisasi dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Hal ini disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (20/05/2021).
Nicke mengatakan saat ini perusahaan memiliki 12 anak usaha, di mana enam di antaranya merupakan di luar bisnis inti perusahaan, seperti PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika), PT Patra Jasa, PT Pelita Air Service, dan lainnya.
Keenam perusahaan tersebut dipertimbangkan akan dilepas, dengan nantinya kepemilikan Pertamina menjadi minimal, namun perusahaan tersebut tetap menjadi portofolio bisnis Pertamina.
"Jadi semuanya yang non core kita tentu akan membuka dan juga support program pemerintah. Ini akan kita lepas Pak, tidak harus kita sebagai majority, jadi kalaupun kita tetap (jadi pemegang saham) keep as a minority, ini as a portfolio business saja, tapi tidak menutup kemungkinan akan ikut rencana yang sudah dijalankan oleh pemerintah," papar Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (20/5/2021).
Dia mencontohkan, anak usahanya yang bergerak di bidang rumah sakit, PT Pertamedika. Perusahaan ini saat ini telah menjadi Holding BUMN Rumah Sakit.
Bahkan, perusahaan ini rencananya juga akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di pasar modal.
"Demikian juga Patra Jasa, sebagian sudah dikonsolidasi ke Holding Perhotelan dan Properti. Nanti juga Pelita Air sudah ada rencana," ungkapnya.
Saat ini Pertamina sudah merampingkan 127 anak usaha menjadi hanya 12 perusahaan sejak 10 bulan terakhir. Hal ini sejalan dengan restrukturisasi dan pembentukan Pertamina menjadi holding energi.
Nicke mengatakan saat ini Pertamina hanya memiliki 12 anak usaha yang bisnisnya terintegrasi dari hulu hingga hilir. Anak usaha ini dibagi dalam kelompok subholding yang ditujukan untuk memfokuskan bisnisnya di lini masing-masing.
"Juni 2020 membentuk lima subholding lainnya, sehingga di bawah Pertamina ada enam subholding, jadi tadinya 127 anak perusahaan, sekarang dengan struktur baru ada 12. Jadi dari sini terjadi stream lining sehingga kita pun lebih mudah dalam melakukan pengelolaan dan menyusun rencana strategis untuk seluruh bisnis Pertamina Grup," jelasnya.[CNBC Indonesia]