Perkembangan Dunia Robotik Semakin Digandrungi Millenial
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Pendiri Dunia Robot Indonesia, Decy Widhiyanti. [Foto: Net]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Perkembangan teknologi semakin pesat tentunya diperlukan penyesuaian dalam bidang pendidikan. Dalam rangka memajukan dunia pendidikan dalam hal robotik tentunya diperlukan penyesuaiannya di sekolah maupun universitas.
Menanggapi hal tersebut, Pendiri Dunia Robot Indonesia, Decy Widhiyanti mengatakan sejauh ini minat dan bakat pelajar dan mahasiswa yang ditemuinya cukup bagus.
Menurutnya, pelajar dan mahasiswa tersebut jika sudah dilatih selama beberapa kali, mereka sudah bisa membuat robot, mengaktifkan robot dan merakit robot. Pihaknya juga akan mendaftarkan mereka jika ada lomba.
"Kami telah melakukan workshop ke beberapa sekolah dari sd, smp dan sma. Itu luar biasa semangat mereka," ujar Decy saat dihubungi Pewarta Dialeksis.com, Jumat (17/3/2023).
Decy menambahkan jika dihadapi dalam kondisi keacehan. Maka ini perlu dicetuskan gagasan terhadap mahasiswa Aceh agar paham mengenai robotik.
Menurutnya, ini relevan. Apalagi ini bisa merubah mainset mahasiswa yang sebelumnya lebih ke e-sport bisa menjadi ke robotik.
Lanjutnya, dalam bentuk kurikulum dibuat oleh pemerintah. Dirinya pernah mengarahkan kepada sekolah-sekolah terutama komite untuk konsen dalam pembelajaran robotik.
"Karena komite sangat penting dan bisa mengeluarkan dana untuk anak-anak yang sedang belajar robotik," ujarnya.
Decy menambahkan bahwa respon dukungan dari kampus dan sekolah terhadap menumbuhkan minat dan bakat pelajar dan mahasiswa saat ini bagus.
Mereka sangat antusias apalagi mahasiswa yang sebelumnya awam banget dan belum tau apa-apa soal robotik tetapi setelah diajarin dan disupport mereka sangat tertarik.
"Di universitas Borobudur misalnya mereka sampai menyediakan dana pengabdian masyarakat untuk anak-anaknya. Ketika belajar selama beberapa bulan. Nah Maret kemaren kita lombakan dan pak rektor sangat mendorong sampai diberikan piala bergilir. Sampai dibiayai spare partnya," ujarnya.
Decy berharap kepada pelajar dan mahasiswa di Aceh bahwa sistem robotik bisa menjadi pembelajaran baru di sekolah dan universitas.
Mereka juga bisa memproduksi robot sendiri untuk di internal mereka, di kampus atau di masyarakat yang membutuhkan.
"Itu adalah produk unggulan. Ini bisa kita arahkan kepada unggulan lainnya dalam tingkat nasional maupun internasional," pungkasnya.