kip lhok
Beranda / Berita / Pemerintah Aceh Gelar Doa Bersama Untuk Mahasiswa di Wuhan

Pemerintah Aceh Gelar Doa Bersama Untuk Mahasiswa di Wuhan

Rabu, 05 Februari 2020 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah saat menyampaikan sambutannya saat zikir dan doa bersama di Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Selasa (4/2/2020). [Foto: Diskominfo Aceh]




DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah dan masyarakat Aceh menggelar zikir dan doa bersama untuk mahasiswa Aceh yang sedang diobservasi kesehatannya di Natuna setelah dievakuasi dari Wuhan, Cina.

Zikir tersebut, berlangsung di Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Selasa (4/2/2020).

Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan zikir dan doa bersama yang dilakukan pemerintah sebagai bentuk wujud dukungan spiritual kepada masyarakat Aceh, yang sedang berada di negara sedang terjangkit virus corona.

"Pada saat merebaknya virus corona, baik secara langsung atau tidak, telah terdampak akibat penyebaran virus corona yang telah memakan banyak jiwa," sebutnya.

Ia mewakili rakyat Aceh sebagai bagian dari komunitas internasional menyampaikan keprihatinan mendalam atas bencana kemanusiaan akibat virus corona, yang terjadi di Wuhan yang sampai saat ini telah menewaskan lebih dari 400 jiwa manusia.

Menyikapi penyebaran virus mematikan tersebut, saat ini banyak negara di dunia termasuk Indonesia melakukan berbagai upaya pencegahan agar virus tersebut tidak terinfeksi secara massif.

Apalagi badan kesehatan dunia (WHO) telah mengumumkan situasi darurat kesehatan global terkait mewabahnya virus corona dari Wuhan.

"Dalam hal ini Aceh adalah provinsi pertama di Indonesia yang memberikan respon cepat terhadap dampak yang muncul dari virus corona dan penyebarannya yang juga telah berdampak ke beberapa negara di dunia," ungkapnya.

Respon pemerintah Aceh ini tentunya sangat beralasan, karena sebagaimana diketahui bahwa banyak warga Aceh yang sedang menetap di beberapa kota di Tiongkok dan sebagian besar mereka adalah mahasiswa yang sedang menuntut ilmu.

Karenanya Pemerintah Aceh punya tanggung jawab besar untuk menjamin keberadaan dan keberlangsungan hidup warganya di Tiongkok.

"Maka, sejak awal teridentifikasinya virus berbahaya ini, pemerintah telah melakukan penanganan serius terutama bagi warga dan mahasiswa Aceh baik yang masih berada di Wuhan dan beberapa kota lainnya di Tiongkok maupun yang sudah kembali ke tanah air," ujarnya.

Pemerintah Aceh di samping membentuk posko informasi, penetapan rumah sakit rujukan, juga telah beberapa kali mengirimkan biaya logistik kepada mahasiswa Aceh dan juga memfasilitasi kepulangan mereka.(dka)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda