Paslon 02 Bantah Tuduhan dan Serukan Penyelesaian Damai
Font: Ukuran: - +
Tim pemenangan paslon 02, melalui juru bicaranya Mario, menggelar konferensi pers di Jibie Kupi, Lhokseumawe, Sabtu (7/12/2024). Foto: Ist
DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Tim pemenangan pasangan calon (paslon) 02, melalui juru bicaranya, Mario, menggelar konferensi pers di Sekretariat Bersama Jurnalis di Jibie Kupi, Kota Lhokseumawe, Sabtu (7/12/2024).
Dalam kesempatan itu, mereka menanggapi insiden kericuhan yang terjadi di luar persidangan sengketa pemilu antara pendukung paslon 01 dan paslon 02, yang belakangan menjadi sorotan publik.
Mario secara tegas membantah tudingan bahwa pendukung paslon 02 memicu kericuhan yang berujung pada bentrokan fisik. Ia menjelaskan bahwa insiden tersebut bermula dari kesalahpahaman di luar ruang persidangan.
Menurut penjelasan tim paslon 02, situasi awal di sekitar lokasi persidangan berjalan kondusif. Kedua kelompok pendukung menyaksikan jalannya persidangan tanpa gesekan. Namun, ketegangan muncul ketika salah seorang pendukung paslon 01 merasa terganggu oleh pendukung paslon 02 yang merokok di area tersebut.
“Tuduhan bahwa pendukung kami memprovokasi tidak berdasar. Konflik justru dipicu oleh tindakan agresif berupa dorongan dan pemukulan yang dilakukan oleh pendukung paslon 01 terhadap pendukung kami,” ungkap Mario.
Ia juga menekankan bahwa pendukung paslon 02 tidak pernah melakukan pengepungan atau intervensi. Insiden tersebut, kata Mario, terjadi karena respons emosional salah satu pendukung paslon 01.
Kericuhan sempat mereda setelah kedua belah pihak menghentikan bentrokan. Namun, situasi kembali memanas ketika beberapa pendukung paslon 02 yang sedang beristirahat di kantin depan gerbang kampus didatangi oleh sekelompok orang, termasuk mereka yang terlibat dalam bentrokan sebelumnya. Akibatnya, salah satu pendukung paslon 02 mengalami luka dan harus mencari perlindungan di rumah warga sekitar.
Tim paslon 02 mengingatkan bahwa sengketa pemilu masih dalam proses persidangan yang sedang berjalan. Mereka meminta masyarakat untuk menunggu hasil resmi dari proses hukum yang berlaku dan tidak terpancing oleh narasi yang menyesatkan.
“Proses pleno belum bersifat final. Kami menempuh jalur hukum sesuai mekanisme yang diatur. Kami menghormati proses ini dan berharap publik tidak terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi,” ujar Mario.
Dalam konferensi pers tersebut, Mario juga mengkritik pemberitaan yang dinilai sepihak dan tidak sesuai fakta. Ia menyerukan agar media menjaga netralitas serta tidak memperkeruh suasana dengan informasi yang belum terkonfirmasi.
“Kami meminta media dan masyarakat untuk tidak terpancing oleh tuduhan tanpa bukti. Terkait berita yang menyebut pendukung kami menghadang pendukung 01 di depan gerbang kampus, kami tegaskan itu tidak benar. Mari menunggu hasil investigasi resmi dari pihak berwenang agar situasi tidak semakin memanas,” katanya.
Selain itu, tim paslon 02 menyayangkan sikap kampus dan penyelenggara pemilu raya (pemira) yang dinilai kurang responsif dalam menangani insiden tersebut. Mereka berharap pihak kampus dan penyelenggara menjadi mediator untuk meredam ketegangan.
“Kami berharap pihak kampus dan penyelenggara pemira dapat memainkan peran aktif sebagai penengah dalam menyelesaikan konflik ini,” tambah Mario.
Dalam insiden tersebut, seorang pendukung paslon 02 berinisial MDR (21) menjadi korban kekerasan. MDR telah melaporkan kejadian tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Lhokseumawe untuk diproses lebih lanjut.
Dengan situasi yang masih memanas, tim paslon 02 menyerukan semua pihak untuk tetap tenang dan menghormati proses hukum yang sedang berjalan. ***