kip lhok
Beranda / Berita / Pakar ini Sebut Indonesia Bisa Jadi Episentrum Covid-19 Dunia

Pakar ini Sebut Indonesia Bisa Jadi Episentrum Covid-19 Dunia

Senin, 28 Juni 2021 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Masifnya penambahan kasus Covid-19 di Indonesia berpotensi membuat tanah air menjadi episentrum Covid-19 dunia seperti Brasil dan India. Semua itu akan terjadi jika ledakan kasus Covid-19 tidak ditangani dengan baik.

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, ketika di awal pandemi terjadi, ada tiga negara yang berpotensi menjadi epicentrum corona dunia karena memiliki penduduk yang padat yakni India, Brasil, dan Indonesia,

"Saat ini dua dari tiga negara itu masih menjadi episentrum dan kasus kematian yang menjadi masalah. Indonesia bukan berarti sudah bebas, tapi malah bisa semakin besar kasusnya karena sinergitas pemerintah dan masyarakat. Dalam situasi harus menghadapi bersama-sama, tidak ada yang lebih dominan," kata Dicky kepada CNBC Indonesia, Minggu (27/06/2021).

Dia menegaskan prgram pemerintah tidak akan berhasil jika tidak ada peran dari masyarakat, baik untuk 3T dan menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, Dicky mengungkapkan anjuran protokol kesehatan harus disertai regulasi yang mendukung.

"Misalnya anjuran membatasi pergerakan masyarakat, tapi malah dipermudah pergerakan jadi kan kontraproduktif. Indonesia kasusnya tidak mirip kaya India memang tidak, hanya sedikit kemungkinannya, tapi kalau tidak ditangani serius bisa saja," ujarnya.

Perihal kapan pandemi Covid-19 akan berakhir, menurut Dicky, masih belum bisa dipastikan. Yang perlu diperhatikan adalah upaya meminimalkan jumlah korban hingga pandemi berakhir.

"Pada akhirnya pandemi akan mereda. Tapi pertanyaannya dengan minimal korban atau banyak korban. Kalau bicara India dan Brasil, mereda kasusnya dengan jutaan korban, dan yang sakitnya jutaan," katanya.

Jika Indonesia tidak memberikan respons yang khusus buat kesehatan, maka berpotensi mengulang apa yang terjadi pada Brasil dan India yang berarti akan ada banyak korban.

"Pertengahan tahun depan sebenarnya kita bisa mengalami situasi yang lebih tenang, tapi situasi itu akan bisa kita lalu dengan banyak korban atau tidak. Supaya tidak banyak korban kesakitan dan kematian harus direspons dengan vaksin, 3T dan protokol kesehatan" ujar Dicky.[CNBC Indonesia]

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda