NU Akan Serahkan Hasil Muktamar Pemikiran ke Presiden 2024 Terpilih
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Ketua Penyelenggara Muktamar Pemikiran Nadlatul Ulama (NU) KH Ulil Abshar Abdalla atau Gus Ulil menyampaikan hasil muktamar yang berbentuk rekomendasi gagasan akan diberikan kepada presiden 2024 terpilih.
Gus Ulil menginginkan agar rekomendasi gagasan yang telah disusun oleh NU juga memiliki kepentingan dalam membentuk arah masyarakat Indonesia ke depan.
"Muktamar ini tidak ada pembicaraan soal politik. Gagasan yang kita susun di sini bisa kita usulkan kepada siapa pun yang nanti terpilih menjadi presiden karena kita berkepentingan (menyusun) konsep kita juga diadopsi menjadi arah bentuk masyarakat Indonesia ke depan itu seperti apa. Kita sekaligus membantu para politisi yang tidak sempat berpikir soal ini karena mereka sibuk mengurus soal suara, kita yang mengurus substansinya," ujar Gus Ulil seusai pembukaan Muktamar Pemikiran NU di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (1/12/2023).
Gus Ulil menegaskan, hasil Muktamar Pemikiran NU bukan hanya ditujukan kepda masyarakat Islam atau Nahdliyin saja, tetapi untuk masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
"Sekarang ini orang-orang sibuk berpikir soal politik tidak ada yang berpikir hal-hal yang jauh lebih jangka panjang yang berdampak besar ke masyarakat. Kita ingin masuk di sektor di ruang yang ditinggalkan banyak orang sekarang ini," terang Gus Ulil.
"Kita ingin mengisi kevakuman karena terlalu banyaknya percakapan di sektor politik. Apalagi menjelang Pilpres ini, kita ingin mengimbangi supaya tidak jomplang dengan percakapan bagaimana masyarakat ke depan seperti apa," sambungnya.
Diketahui, Muktamar Pemikiran NU merupakan inisiasi Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU yang mengusung tema Imagining the Future Society atau Memimpikan Masyarakat Masa Depan.
Muktamar akan digelar selama tiga hari, dan ditutup pada Minggu, 3 Desember 2023. Nantinya akan ada hasil muktamar berupa rekomendasi gagasan yang telah disusun oleh para pemikir NU.