kip lhok
Beranda / Berita / Mimpi Indonesia Negara Maju Bisa Buyar Karena Covid-19

Mimpi Indonesia Negara Maju Bisa Buyar Karena Covid-19

Selasa, 04 Mei 2021 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pandemi covid-19 memang merusak segala lini kehidupan, termasuk kemungkinan Indonesia keluar dari jebakan kelas menengah atau middle income trap pada 2036 mendatang. Artinya mimpi Indonesia negara maju bisa buyar.

Demikianlah diungkapkan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa dalam pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/5/2021)

"Dalam RPJMN 2020-2024 di mana kita berasumsi waktu itu tanpa pandemi Indonesia diperkirakan akan mampu keluar dari middle income country pada tahun 2036 jika ekonomi bisa tumbuh dengan rata-rata 5,7% per tahun dan pertumbuhan PDRB per kapita sekitar 5%," jelasnya.

Indonesia, kata Suharso sebenarnya sudah berada pada jalur yang benar sampai pada 2019 ada kenaikan kelas menjadi upper middle income. Tapi sayangnya perekonomian langsung dihadang pandemi.

"Kontraksi ekonomi yang dialami Indonesia pada tahun 2020 beri resiko bagi ekonomi Indonesia untuk kembali masuk ke dalam kategori lower middle income karena itu kita perlu bekerja keras, kerja cerdas dan segera melakukan penyesuaian dalam rencana pembangunan kita termasuk melakukan desain ulang terhadap strategi transformasi ekonomi Indonesia," ungkap Suharso.

Bappenas tengah menyiapkan strategi dalam rancangan ulang transformasi ekonomi Indonesia, di mana menitikberatkan pada pembangunan berkelanjutan. Sehingga mimpi sebagai negara maju pada 2045 bisa menjadi nyata.

"Tahun 2022 diharapkan menjadi tahun pertama Indonesia lepas dari tekanan pandemi dan tahun kunci bagi pemantapan pemulihan ekonomi Indonesia membutuhkan pertumbuhan rata-rata 6% untuk membawa Indonesia menjadi negara maju dan lepas dari middle income Trap sebelum tahun 2045 dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi," paparnya.[CNBC Indonesia]


Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda