Beranda / Berita / Marzuki Alie Diminta Tahu Diri

Marzuki Alie Diminta Tahu Diri

Sabtu, 22 Mei 2021 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyebutkan, Marzuki Ali masih saja mengangku sebagai korban fitnah, namun nyatanya kerjaannya selalu mengumbar fitnah kepada Partai Demokrat.

Marzuki Alie merupakan agian dari pendukung KLB ilegal, diperkuat dengan kehadiran pada saat KLB di Deli Serdang dan keterpilihan dirinya sebagai Dewan Pembina di KLB ilegal. Padahal, selaku mantan Ketua DPR RI.

“Posisi yang sangat terhormat, harusnya Marzuki Alie tahu aturan, tahu diri, dan memberikan contoh yang baik. Ini malah menjadi salah satu pelaku gerakan ilegal yang melanggar kepantasan dan etika serta aturan perundang-undangan yang berlaku,” ujar Herzaky, melaluli siaran pers yang diterima dialeksis.com, Sabtu (22/5/2021).

Herzaky menambahkan, begitu juga dengan pemecatan Marzukie Alie, merupakan bentuk ketegasan Partai Demokrat atas perbuatannya dan sudah melalui tahapan-tahapan yang sesuai dengan mekanisme aturan internal.

Pemecatan para pelaku GPK-PD juga merupakan aspirasi dari bawah, khususnya DPC dan DPD. Kalaupun Marzukie Alie mau mempersoalkan pemecatan silahkan sampaikan keberatan melalui forum yang sudah dijamin oleh UU Parpol.

“Partai Demokrat selalu mengedepankan itikad baik terhadap para kader yang melakukan kesalahan. Namun tidak bisa memaafkan begitu saja para mantan kader yang telah mencoba merusak kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat. Silahkan Marzukie Alie Cs mengikuti proses hukum yang ada,” tutur Herzaky.

Tambahnya, tidak ada dinasti politik di tubuh Partai Demokrat, karena pemilihan ketua umum dilakukan secara demokratis sesuai aturan partai, kemudian diperkuat dengan suara DPD dan DPC yang bulat dalam Kongres. Termasuk solidaritas dan soliditas DPD, DPC, Sayap Partai, dan Kader PD seluruh Indonesia ketika melawan GPK-PD beberapa waktu lalu.

“Kalau memang Marzuki Alie orang yang bermoral, tentu dia harus sadar bahwa jabatan sekjen partai dan ketua DPR RI yang didapatnya ketika itu, tentunya ada peran besar seorang SBY, orang yang sekarang ia fitnah dan hina dengan keji,” katanya.


Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda