kip lhok
Beranda / Berita / Luhut Ungkap RI-China Bangun Pabrik Vaksin

Luhut Ungkap RI-China Bangun Pabrik Vaksin

Selasa, 24 Agustus 2021 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pabrik vaksin sedang dibangun di Indonesia. Tahun depan produksi vaksin akan dilakukan.

Dia mengatakan di bulan April 2022 akan ada produksi vaksin jenis mRNA yang dilakukan oleh perusahaan Indonesia berkolaborasi dengan perusahaan China. Namun, Luhut tak menyebutkan perusahaan apa saja.

Di sisi lain, pada Mei-Juni tahun depan, vaksin Merah Putih yang dikembangkan sejak tahun lalu juga sudah mulai diproduksi.

"Industri vaksin sudah kita dorong dan dibangun di Indonesia. Akan ada satu produksi di bulan April (2022), kerja sama, mRNA, itu kerja sama dengan Indonesia dan Tiongkok. Merah Putih lagi jalan juga, produksi pada Mei atau Juni tahun depan," papar Luhut dalam Rakerkornas Apindo, Selasa (24/8/2021).

Sejalan dengan itu, Luhut meminta Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ikut serta pada bisnis industri kesehatan di Indonesia. Dia bilang reformasi besar-besaran sedang dilakukan dan kontribusi pengusaha sedang ditunggu pemerintah.

"Saya imbau teman-teman di Apindo mau masuk ke sektor kesehatan. Sangat baik saat ini karena kami sedang reformasi bidang kesehatan," ungkap Luhut.

Lebih lanjut, Luhut bicara soal potensi bisnis healthcare, dia mengatakan ada potensi 'kue bisnis' Rp 480 triliun di Indonesia. Setidaknya, pengusaha dia minta berkontribusi hingga Rp 300 triliun dalam bisnis itu. Dengan begitu impor bisa berkurang.

"Ini ada kue Rp 490 triliun di bisnis healthcare. Ini kita minta Apindo ini katakan kalau Rp 300 triliun bisa local content dengan riset yang bagus. Saya kira Apindo bisa mainkan peran ini," kata Luhut.

Dia mengatakan pengusaha bisa masuk juga ke beberapa riset yang sudah dilakukan pemerintah. Misalnya, di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara di sana ada penelitian besar untuk sektor herbal dan agrikultur.

Di Batam ada sektor high tech dan engineering procession. Lalu, di Bali ada penelitian untuk industri kesehatan dan biodiversity.

"Bisnis bapak ibu sekalian bisa lah mengacu ke sana," ujar Luhut.[Detik]

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda