kip lhok
Beranda / Berita / Legislator Wanita DPRD Riau Ini Bantu Advokasi Pengobatan Guru Ngaji Terkena Kanker

Legislator Wanita DPRD Riau Ini Bantu Advokasi Pengobatan Guru Ngaji Terkena Kanker

Rabu, 17 Maret 2021 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

[IST]

DIALEKSIS.COM | Riau - Sakit tak terpiri ia tahan selama empat bulan yang disebabkan kanker Nasofaring, membuatnya tak dapat bekerja dan beraktifitas seperti biasa. Kendala biaya menjadi penyebabnya.

Dia adalah Ustadz Ahmad Kholik, sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan lepas (tukang) dan mengajar ngaji anak-anak di TPQ Al Khumaira yang dibentuknya bersama istrinya, di kediamannya Jalan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru, Riau.

Di sini anak-anak mengaji dengan biaya sukarela. Jika bersedia boleh membayar, jika tidak punya uang yang penting mau datang mengaji.

Adapun uang iuran anak-anak ngaji dipakai untuk mebayar jasa terimakasih dua ustadzah tetap yang ikut mengajar di sana, membayar listrik, dan sisanya sekitar dua sampai tiga ratus untuk menambah biaya belanja keluaraga Ustadz Ahmad.

Menurut keterangannya saat riau.pks.id berkunjung ke rumahnya (15/3/2021), awal mulai ia rasakan sakit hebat di kepala bagian kanan pada awal bulan November 2020.

Kemudian dirinya melakukan pemeriksaan (berobat jalan), namun hanya mengandalkan obat pereda nyeri saja, jika reaksi obat telah habis, maka ia akan merasakan sakit yang begitu hebat, sampai kedua rahang tidak dapat dibuka. Hingga pada bulan Januari Ustadz Ahmad mengalami perdarahan yang keluar dari hidung, mulut dan telinga.

Kemudian dirinya memeriksakan kondisi Telingan Hidung Tenggorokan (THT) di RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru. Menurut dr. Hidayatul Fitria, SP.THT. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya Kanker Nasofaring di bagian kanan. Dokter merekomendasikan segera melakukan Biopsi dan Kemoradiasi.

Namun, karena keuangan yang tidak mencukupi dan tidak memiliki layanan kesehatan, Ustadz Ahmad dan istrinya tidak dapat berbuat banyak. Apalagi sebelumnya, anaknya juga baru saja menjalani operasi usus buntu.

“Uang kami tinggal 300 ribu di tangan, uang simpanan sebelumnya sudah habis untuk biaya perawatan bapak dan dapur. Selama ini ada beberapa bantuan yang datang, yang kami gunakan untuk kebutuhan sehari-hari, karena bapak tidak bisa bekerja,” ungkap umi Khumairoh, istri ustadz Ahmad.

Hingga, dikatakan umi Khumairah, pada tanggal 3 Maret 2021, ada pesan masuk di WA nya, yang ternyata adalah Anggota DPRD Provinsi, Arnita Sari, yang ingin berkunjung melihat kondisi suaminya yang sakit.

Benar saja, esok harinya tanggal 4 Maret 2021 Arnita Sari menepati janjinya menjenguk ustadz Ahmad. Setelah bercerita mendengarkan keluhan, Legislator asal PKS yang juga seorang dokter itu meminta agar ustadz Ahmad segera dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan lebih lanjut, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Bu Arnita bilang, masalah biaya nanti saya bantu komunikasikan dengan Dinas Kesehatan, agar diberikan bantuan pengobatan gratis. Padahal saya belum pernah mengenal bu Arnita sebelumnnya.,”

“Benar saja, keesokan harinya tim dari Dinas Kesehatan datang, dan meminta kami untuk melengkapi administrasi. Ya Allah, engkau kirimkan orang-orang baik kepada kami,” tutur Umi Khumairoh terharu.

Setelah mengurus seluruh administrasi, akhirnya pada hari kamis tanggal 11 Maret 2021 ustadz Ahmad dapat menjalani tindakan operasi di Rumah Sakit Arifin Ahmad secara gratis dengan memanfaatkan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang dianggarkan oleh Pemerintah Provinsi Riau.

Kondisi ustadz Ahmad sekarang sudah jauh lebih stabil dibandingkan sebelumnya, badannya terlihat segar, bisa berbicara dan tersenyum lepas, hanya ada sedikit rasa nyeri di bagian telinga, dan masih melakukan rawat jalan hingga kondisinya benar-benar pulih seperti sedia kala.

“Ada dokter di Rumah Sakit bilang, bahwa operasi Kanker Nasofaring mahal biayanya. Ya Allah, saya sampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada Bu Arnita Sari yang telah membantu saya, suami dan anak anak saya. Kami hanya bisa mendo’akan kebaikan buat ibu Arnita Sari, semoga Allah mencatat amal kebaikannya sebagai amal Sholih yang menanbah berat timbangan kebaikan kelak diakhirat, dan semoga Allah balas dengan Jannah NYA,” lanjut Umi Khumairoh.

Di tempat terpisah, Anggota DPRD Riau Arnita Sari, saat diwawancara mengatakan bahwa sebagai wakil rakyat, dirinya hanya berikhtiar semaksimal mungkin membantu masyarakat yang kurang mampu, untuk disampaikan kepada pemerintah agar mendapatkan fasilitas kesehatan. Dirinya turut mengapresiasi Dinas Kesehatan yang tanggap merespon keluhan masyarakat.

Ia juga mengungkapkan, bahwa ada anggaran yang telah disiapkan oleh pemerintah di APBD Provinsi Riau untuk masyarakat yang kurang mampu, yaitu program PBI (Penerima Bantuan Iuran).

PBI adalah peserta Jaminan Kesehatan bagi fakir miskin dan orang tidak mampu sebagaimana diamanatkan UU SJSN yang iurannya dibayari Pemerintah sebagai peserta program Jaminan Kesehatan. Peserta PBI adalah fakir miskin yang ditetapkan oleh Pemerintah.

“Oleh karena itu, saya berharap Pemerintah harus mengoptimalkan pendataan masyarakat miskin yang tidak mampu berobat, untuk mendapatkan Pemberian Bantuan Iuran dari APBD Provinsi Riau,” pungkas Arnita Sari.

Selain itu dirinya juga meminta agar pemerintah mengoptimalkan Pemberian Bantuan Iuran BPJS untuk pengobatan masyarakat yang tidak mampu.

"Sehingga tidak ada lagi warga miskin yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan. Apalagi dengan adanya peningkatan biaya iuran per bulan dari BPJS Kesehatan yang sudah berlaku, harapan saya pemerintah, RS dan BPJS harus memberikan pelayanan terbaik buat semua warga Provinsi Riau," tutupnya.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda