kip lhok
Beranda / Berita / Legislator Tekankan Distribusi BBM Subsidi Perlu Sesuaikan Sikon Daerah

Legislator Tekankan Distribusi BBM Subsidi Perlu Sesuaikan Sikon Daerah

Kamis, 07 Juli 2022 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : ASYRAF

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus menekankan kepada PT Pertamina (Persero) untuk memikirkan cara-cara lain dalam pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM)bersubsidi kepada masyarakat selain menggunakan aplikasi MyPertamina. Sebab, Deddy menilai sistem yang digunakan untuk distribusi BBM harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat di masing-masing daerah.

"Kepada Pertamina, pertama, jangan berharap ada satu sistem baku yang bisa dipakai di semua tempat semua harus disesuaikan dengan situasi yang ada. Ini supaya masyarakat tidak (menjadi) kacau, karena (penggunakan aplikasi) tidak mungkin diterapkan," ujarnya dalam rapat dengar pendapat Panitia Kerja (Panja) BUMN Energi dengan Direktur Utama PT Pertamina, Dirut PT Kilang Pertamina Internasional, Dirut PT Pertamina Hulu Energi dan Dirut PT Pertamina Patra Niaga, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (6/7/2022).

Politisi PDI-Perjuangan ini menambahkan, dengan kondisi geografis dan kultural Indonesia yang berbeda-beda di setiap daerah, maka penerapan sistem pendistribusian BBM bersubsidi tersebut harus disesuaikan dengan kultur masing-masing daerah. Untuk itu, Deddy menekankan pentingnya pendataan siapa yang memang berhak mendapatkan BBM bersubsidi.

"Jadi seharusnya ini kan menjadi masalah bagi kita, dari daerah pedalaman rakyat banyak pakai kendaraan-kendaraan bekas tambang yang mobil double cabin segala macam, ya sudah jelas yang dipakai untuk mengangkat ini itu, ekonominya keluarganya dan segala macem kalau dia berdasarkan cc aja udah pasti nggak dapet padahal mungkin mereka berhak. Jadi menurut saya harus diblending ini tatacaranya," lanjutnya. Hal tersebut, menurut Deddy, adalah untuk memastikan subsidi hanya diterima oleh orang yang berhak.

Untuk itu, kebijakan pembelian BBM bersubsidi berdasarkan ukuran kapasitas kendaraan atau cubicle centimeter (cc) mobil dinilai kurang efektif diterapkan. "Supaya subsidi itu memang diterima oleh yang berhak, Karena sekarang banyak satu keluarga punya 4 mobil Pak, satu yang di atas 2000 cc, sisanya 1500-an kebawah dan mobil-mobil mahal sekarang katakan aja VW juga ada kok, BMW ada yang 1400 cc. Kalau itu yang menjadi satu-satunya ukuran itu bermasalah Pak," imbuh Deddy.

Terakhir, Deddy juga menekankan pentingnya sosialisasi penggunaan aplikasi MyPertamina. Sebab menurutnya, saat ini esensi dari penggunaan aplikasi MyPertamina yang sebenarnya ingin memeratakan keadilan subsidi BBM, justru malah lebih fokus kepada teknis penggunaan aplikasinya. "Pertamina fokus pada aplikasinya its OK, tetapi harus ada sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, bukan hanya oleh Pertamina," sebutnya.

Selain itu, kerja sama dengan pemerintah daerah juga dinilai penting, agar nantinya sosialisasi yang dilakukan dapat diterima hingga masyarakat di tingkat bawah. "Ini harus dilakukan secara konsisten terus menerus, kalau perlu di semua kantor desa, di semua aula desa, atau dimanapun itu tempelin aja informasi-informasi tentang subsidi ini, itu akan lebih mempermudah," tutup legislator daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Utara itu. (ASY)

Keyword:


Editor :
Teuku Pondek

riset-JSI
Komentar Anda