kip lhok
Beranda / Berita / Lebarkan Sayap, Ini Berbagai Inovasi Unsyiah Press Menuju Go Online

Lebarkan Sayap, Ini Berbagai Inovasi Unsyiah Press Menuju Go Online

Sabtu, 31 Oktober 2020 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Roni
Kolase foto Kepala Unsyiah Press, Dr Taufiq A Gani dan Gedung Rektorat Unsyiah. [Dok. Dialeksis]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) melalui Unsyiah Press atau UPT Percetakan dan Penerbit Unsyiah terus melakukan berbagai inovasi dalam meluaskan pasar terhadap produk-produk intelektual yang dihasilkan kampus tersebut.

Diketahui, Unsyiah Press kini sudah memiliki marketplace berupa website Commersyiana (unsyiahpress.unsyiah.ac.id/commersyiana) yang memfasilitasi dan menampung hasil kreativitas dan inovasi civitas Unsyiah serta stakeholder untuk proses jual beli seperti buku dan produk dalam bentuk karya lainnya.

Kemudian Unsyiah Press juga sudah masuk ke dalam marketplace besar seperti Tokopedia (https://www.tokopedia.com/unsyiahpress) dan Shopee (https://www.shopee.co.id/unsyiahpress).

Selanjutnya produk e-Book atau buku elektronik Unsyiah Press kini dapat dibeli atau diakses melalui toko buku online Gramedia Digital (https://ebooks.gramedia.com/id/penerbit/syiah-kuala-university-press), salah satu bentuk usaha dari Gramedia Group, toko buku terbesar di Indonesia mulai 12 Oktober 2020 lalu.

Kepala Unsyiah Press, Dr Taufiq A Gani mengatakan, dahulu sebelum melakukan pembenahan, buku-buku Unsyiah beredar tidak luas karena ruang lingkupnya hanya di tingkat lokal saja melalui hubungan antara dosen dengan mahasiswa.

"Kini setelah kita melebarkan sayap, buku-buku Unsyiah sudah diorder bahkan dari Irian Jaya, Papua. Jadi pasar kita semakin meluas secara nasional," jelas Dr Taufiq A Gani saat dihubungi Dialeksis.com Sabtu (31/10/2020).

Kepala Unsyiah Press itu juga menjelaskan, pandemi Covid-19 adalah momen yang tepat beralih ke pasar online karena ditiadakannya perkuliahan tatap muka antara dosen dan mahasiswa, baik itu di Unsyiah, maupun di kampus lainnya di seluruh dunia.

"Walau tidak ada perkuliahan tatap muka, tetapi mereka tetap memerlukan buku. Nah, dengan adanya sarana ini, mereka bisa melakukan order produk kita melalui berbagai wadah yang sudah disediakan," jelas Dr Taufiq A Gani.

Dalam keadaan pandemi ini, lanjutnya, kebutuhan terhadap buku itu tetap ada. Tetapi cara memperolehnya tentu berubah ke bentuk online karena dibatasinya aktivitas masyarakat melalui protokol kesehatan yang ketat.

"Produk lain juga demikian, semua beralih pasar. Kalau tidak Go Online, maka semua bisnis akan berimbas. Jadi kita di Unsyiah Press lumayan cepat. Kita sebenarnya sudah Go Online sejak sebelum pandemi. Namun saat itu kita belum fokus," jelas Dr Taufiq A Gani.

Kepala Unsyiah Press itu menuturkan, ide ini lahir karena semua kaget dan terkejut akibat dampak pandemi yang menyasar di berbagai berbagai sektor. Hal itu juga ikut dirasakan Unsyiah Press.

"Tiba-tiba semuanya lockdown, aktivitas banyak dibatasi. Kehidupan berubah jadi sepi. Dari puluhan juta yang bisa kita dapat sebelum pandemi, saat awal pandemi hanya bisa maraup Rp 1,5 juta per bulannya," ungkap Dr Taufiq A Gani.

"Setelah Unsyiah Press mulai berjalan stabil, selanjutnya kita gunakan Facebook dan media sosial lain sebagai alat marketing-nya. Salah satunya lagi kita buat lomba penulisan buku yang terbuka untuk umum. Kalau dulu dibuat terbatas untuk lingkungan Unsyiah saja, itu rugi. Makanya kita buka pelatihan dari seluruh Indonesia, supaya Unsyiah Press semakin dikenal," tambahnya.

Ke depan, berbagai inovasi bakal terus dilakukan Unsyiah Press. Salah satunya dengan meningkatkan sitasi agar buku-buku Unsyiah dikutip untuk pembuatan karya ilmiah para peneliti secara meluas.

"Sitasi menjadi salah satu fokus yang akan kita kejar ke depan," ujar Dr Taufiq A Gani.

"Untuk mencapainya, tentu saja strategi pertama adalah buku yang diterbitkan Unsyiah Press harus berkualitas. Kedua, buku itu harus tersebar. Buku berkualitas tetapi tidak tersebar, sama saja. Tidak dibaca orang," tambahnya.

Ia berujar, Unsyiah Press terus berupaya menyesuaikan gaya hidup masyarakat saat ini dengan memperkuat fondasi di pasar online.

"Gaya hidup orang sekarang, kalau mau cari buku tidak langsung ke toko buku, kemungkinan besar dia cari dulu di Google. Nah, inovasi kita Unsyiah Press harus kuat di Google. Kita harus memiliki produk berupa buku dengan visibilitas yang tinggi di sana," jelas Dr Taufiq A Gani.

Selanjutnya, Unsyiah Press sedang merancang sistem berjualan artikel secara daring. Alasanya karena rata-rata mahasiswa hanya perlu bacaan per bagian saja untuk kebutuhan tugas atau riset tanpa membaca isi buku secara keseluruhan.

"Dulu, orang berjualan buku, sekarang kita akan berjualan artikel. Kita punya buket, nanti kita pecah dan kita jual per artikel. Kita upload dan mereka akan beli artikel tersebut. Intinya, kita akan fokus ke elektronik ke depan," tutupnya.

Sementara itu, Duta Baca Unsyiah, Delsa Alfitra mengatakan, berbagai inovasi yang dikeluarkan oleh Unsyiah Press ini bisa memudahkan mahasiswa dan masyarakat dalam mengakses buku. Terutama mahasiswa baru untuk memenuhi kebutuhan perkuliahannya.

"Melalui berbagai inovasi ini, semoga Unsyiah Press bisa menjadi wadah bagi mahasiswa, dosen dan guru serta masyarakat pada umumnya untuk mewujudkan dan meningkat kreativitas. Terlebih Unsyiah Press banyak membuat kompetisi untuk meningkat literasi seperti penulisan esai, buku dan lain sebagainya, semoga bisa meningkatkan literasi dan produktivitas masyarakat ke depan," jelas Delsa.

Hal yang sama diungkapkan oleh Volunteer Unsyiah Press, Rindi Novyanti. Ia berujar, Unsyiah Press diharapkan bisa menjadi salah satu wadah meningkatkan literasi ke depan, baik itu bagi masyarakat Indonesia maupun Aceh secara khusus.

"Agar semakin dikenal di masyarakat, kita terus melakukan berbagai kegiatan seperti seminar nasional dalam bentuk webinar, kemudian berbagai kompetisi dan yang paling penting, kita terus mengkampanyekan kehadiran Unsyiah Press melalui berbagai media sosial serta kepada mahasiswa dan masyarakat secara langsung," jelas Rindi.

"Harapannya, Unsyiah Press dapat dimanfaatkan di berbagai lapisan masyarakat dengan segala inovasi dan kemudahan akses yang ditawarkan saat ini," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda