kip lhok
Beranda / Berita / Kasus Positif Covid-19 Usai Vaksin Meningkat, Prokes Harus Diperketat

Kasus Positif Covid-19 Usai Vaksin Meningkat, Prokes Harus Diperketat

Selasa, 27 April 2021 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +



Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo. Foto: Dok/Man


DIALEKSIS.COM |  Jakarta - Di Indonesia terjadi penambahan kasus baru Covid-19 di sejumlah daerah. Berdasarkan data satgas Covid-19 Indonesia, terhitung hingga Minggu (25/4) lalu terdapat 4.402 kasus baru yang terinfeksi Covid-19. Sehingga, total kasus orang Indonesia terjangkit virus Corona menjadi 1.641.194 kasus.

Ironinya, penambahan kasus ini menyasar masyarakat yang sudah vaksinasi. Menurut informasi yang diterima, masyarakat yang sudah vaksinasi malah abai menerapkan protokol kesehatan karena beranggapan kebal Covid.

 “Kekeliruan memahami vaksin ini sungguh berbahaya, karena ujung-ujungnya orang yang merasa dirinya kebal terhadap virus, cenderung abai dan kurang mematuhi protokol kesehatan. Kalau sikap teledor ini dibiarkan, kasus Covid-19 di Indonesia bisa meledak seperti yang terjadi saat ini di India,” ucap Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo, Senin (26/4/2021).

Perlu diketahui, anggapan kebal Covid usai vaksinasi mengakibatkan terjadi Tragedi 'Tsunami' Covid-19 seperti di India. Tidak ingin hal tersebut terjadi di Indonesia, politisi fraksi PDI Perjuangan ini merinci sejumlah langkah guna meminimalkan dampak Covid-19 pascavaksinasi. Di antaranya, kekeliruan pemahaman tentang vaksinasi harus diluruskan lewat sosialisasi. Perlu diketahui, vaksinasi tidak membuat seseorang kebal dari virus SARS-CoV-2. Namun, vaksinasi berguna meningkatkan daya tahan dan imunitas tubuh. Oleh karena itu, seseorang yang telah divaksin masih memiliki kemungkinan terpapar Covid. Pemahaman ini harus digaungkan.

“Semua pihak terkait mulai dari pemerintah pusat, daerah, tenaga kesehatan sekaligus seluruh  fasilitas kesehatan  wajib melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat untuk tidak lengah terhadap covid pascavaksinasi,” tegas Rahmad.

Menurutnya, pada setiap kegiatan vaksinasi, perlu dibuat desk khusus. Seperti adanya konsultasi dengan petugas, membuat pengumuman edukasi pascavaksinasi melalui leaflet, poster, spanduk, atau media lainnya yang menyesuaikan kondisi dan tempat. Kegiatan seperti ini berguna untuk meningkatkan kesadaran sekaligus pemahaman masyarakat Indonesia dalam bersikap pascavaksinasi.

Berkaca dari kasus masyarakat India yang abai protokol kesehatan pascavaksinasi, ia berharap setiap individu tetap taat protokol kesehatan 5 M. Mulai dari, memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilisasi dan interaksi fisik. Protokol ini harus dipatuhi di manapun dan di setiap kesempatan.

“Edukasi dan sosialisasi menjadi sangat penting dan ini merupakan kata kunci dalam perang melawan Covid-19.  Bila edukasi dan sosialisasi berjalan baik, tidak hanya itu, jika  masyarakat mengerti fungsi dan bagaimana  kerja vaksin, maka bersama kita bisa mengendalikan pandemi ini secara bergotong royong,” pungkas Rahmad. (asy)

Keyword:


Editor :
Teuku Pondek

riset-JSI
Komentar Anda