Jumlah Jemaah Haji Indonesia yang Meninggal Sudah 43 Orang
Font: Ukuran: - +
Reporter : Zulkarnaini
Tim Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah memberangkatkan pasien sakit menuju Mekkah, Jumat (9/6/2023). (Foto: ANTARA)
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Hingga hari ke-19 pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji, jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal di Arab Saudi terus bertambah.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) pada pukul 15.20 Waktu Arab Saudi (WAS), jumlah jemaah haji meninggal saat melaksanakan ibadah haji mencapai 43 orang.
Kadaker Mekkah Khalilurrahman mengatakan jika ada yang wafat, maka harus melaporkan ke pihak hotel.
Selanjutnya pihak hotel akan menghubungi pihak maktab dan dimintakan surat meninggal dari dokter kloter. Pihak maktab akan mengurus surat hingga dikeluarkan Certificate of Death (CoD).
"Mayat dapat disalatkan di Masjidil Haram jika pihak keluarga menginginkan," kata Khalil di Mekkah dalam keterangan pers yang diterima Dialeksis.com, Minggu (11/6/2023).
Dia menerangkan semua pengurusan jenazah hingga pemakaman diurus oleh maktab. Sehingga, menurut Khalil, tidak ada pilihan bagi keluarga untuk memilih waktu dan lokasi pemakaman, kecuali jika ulama besar yang meninggal.
Khalil mengatakan selama ini tidak ada jenazah yang dibawa ke Indonesia. Pasalnya, kata dia, prosesnya cukup panjang sehingga tidak memungkinkan.
Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 10 Juni 2023, sebanyak 503 orang Indinesia menjalani perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Sedangkan 145 orang menjalani perawatan di Rumah Sakit Arab Saudi.
Dalam pelayanan kesehatan di kloter, sebanyak 12.880 calon haji terkena Ispa. Sebanyak 11.652 calon haji mengalami hipertensi.
Pada tahun ini, jumlah kuota calon haji Indonesia sebesar 210 ribu orang. Sebanyak 30 persen di antaranya merupakan lansia.