Jenderal Junta Myanmar Akan Datang ke Jakarta
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pimpinan tertinggi militer Myanmar yang melakukan kudeta kekuasaan 1 Februari lalu, Jenderal Min Aung Hlaing, dikabarkan akan menyambangi Jakarta. Ini akan ia lakukan Sabtu (24/4/2021) untuk menghadiri undangan KTT khusus ASEAN.
Dikutip Channel News Asia, kunjungan ini akan menjadi kunjungan pertama Jenderal Min keluar negeri setelah kudeta. Hal ini ditegaskan juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Tanee Sangrat akhir pekan lalu.
CNBC Indonesia mencoba mengonfirmasi ini ke sejumlah pihak terkait. Namun Kementerian Luar Negeri RI mengatakan konfirmasi masih menunggu Sultan Brunei selaku Ketua ASEAN.
"Sepengetahuan saya surat undangan baru dikeluarkan oleh Sultan Brunei selaku Ketua ASEAN, konfirmasi kehadiran menunggu informasi dari pihak Brunei," kata Jubir Kemlu Teuku Faizasyah, Senin (19/4/2021).
Undangan bagi Min Aung Hlaing ini menuai cemoohan dari para aktivis yang mendesak para pemimpin asing untuk tidak secara resmi mengakui junta. Wakil Menteri Luar Negeri dari pemerintahan tandingan Myanmar, pemerintah persatuan nasional (NUG), Moe Zaw Oo, mengatakan ASEAN bahkan belum menyentuh mereka.
"Jika ASEAN ingin membantu menyelesaikan situasi Myanmar, mereka tidak akan mencapai apa pun tanpa berkonsultasi dan bernegosiasi dengan NUG, yang didukung oleh rakyat dan memiliki legitimasi penuh," katanya kepada layanan Burma Voice of America.
"Penting agar dewan militer ini tidak diakui. Ini perlu ditangani dengan hati-hati."
Menurut lembaga pemantau lokal, gerakan tentara untuk memadamkan protes massa telah menewaskan sedikitnya 730 orang. Hal ini mengundang sanksi dan tekanan dari negara-negara Barat yang ditujukan untuk beberapa pribadi yang terlibat dalam penggulingan kekuasaan di negara itu.
Meski begitu, kekerasan militer terhadap massa anti kudeta masih terus dilakukan setiap hari. Pada Sabtu larut malam, seorang pemuda ditembak dan dibunuh di kota Kyaukme di negara bagian Shan utara saat mengendarai sepeda motornya selama jam malam.
"Dia ditembak oleh pihak berwenang ketika dia dan teman-temannya yang lain mengendarai sepeda motor sekitar jam 9 malam. Dia ditembak di kepala," kata seorang petugas penyelamat kepada AFP.[CNBC Indonesia]