Jenazah Kapten Afwan Tiba di Rumah Duka, Tangis Keluarga Pecah
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Bogor - Suasana duka menyelimuti rumah keluarga ketika jenazah pilot Sriwijaya Air SJ 182 Kapten Afwan tiba di Perumahan Bumi Cibinong Endah, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/1/2021) pukul 10.21 WIB.
Jenazah Kapten Afwan dibawa ambulans yang dikawal ketat polisi. Tiba di rumah duka, terlihat dua orang keluar dari ambulans membawa foto Kapten Afwan.
Jenazah sang pilot pun disambut dan diberi hormat sejumlah kerabat dan perwakilan maskapai Sriwijaya Air.
Tangis keluarga pecah saat peti jenazah diturunkan dari ambulans. Saat itu, hujan turun membuat suasana duka kian terasa.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mengurus jenazah Kapten Afwan, mulai sejak pencarian di laut hingga teridentifikasi," kata perwakilan keluarga, Sjafzan Badar, saat mewakili keluarga di hadapan pelayat.
Sjafzan menyampaikan, semasa hidup, sang kapten sering menjadi imam di masjid.
"Beliau sering memberikan dakwah dan nasihat ke anak serta adiknya keponakannya. Kami kehilangan beliau orang yang kami banggakan. Lingkungan warga BCE beliau sering menjadi imam dan pernah jadi ketua DKM Ad-daulah," ujar dia.
Sjafzan menyebutkan, haji Afwan Zamzami atau karib disapa Afwan merupakan anak keempat dari lima bersaudara. Ia lahir pada 26 Februari 1966 dan saat ini berusia 55 tahun.
Kapten Afwan meninggalkan istri bernama Pipit Rachimawati (35) dan tiga anak perempuan yaitu Syahirah Rosfita (14), Aisyah Humaira (8), dan Syafiah Rahima (6).
Sjafzan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut serta dalam membantu pengurusan jenazah.
"Mohon maaf kalau ada salah dan apabila punya utang piutang bisa datang ke kami," ucap dia.
Dalam kesempatan itu, Direktur Utama (Dirut) Sriwijaya Air, Jefferson Irwin Jauwena menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga Kapten Afwan.
"Sabtu ini kita merasa penuh duka dan kesedihan atas gugurnya putra terbaik kami di Sriwijaya Air dan saudara kita bersama serta panutan kita semua," ucap dia di hadapan keluarga.
Jefferson dan kru Sriwijaya Air merasa kehilangan figur teladan dalam diri Kapten Afwan.
Adapun kenangan yang paling berkesan adalah sosok Kapten Afwan yang rendah hati, rajin ibadah, dan sering membantu rekan kerjanya.
"Rekan kerja kami Kapten Afwan mulai kerja pilot maskapai Sriwijaya Air pada 24 November 2014. Gugur pada 9 Januari 2021 di Sriwijaya Air SJ182. Kami sayang sekali, kepribadiannya yang ramah dan sering memberi bantuan ke rekan lain. Saya dirut utama sriwijaya air berbelasungkawa dan turut berduka cita. Kami merasa kehilangan," ungkapnya.
"Semoga almarhum diampuni segala dosanya dilipatgandakan kebaikannya di sisi Allah," jelas Jefferson.
Sebelumnya, jenazah Kapten Afwan berhasil diidentifikasi bersama tiga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak pada Jumat (26/1/2021).
Pesawat berpenumpang 62 orang yang dipiloti Kapten Afwan itu jatuh di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.40 WIB atau empat menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. (Kompas.com)