Jam Gadang di Sumbar Bakal Dilengkapi Teknologi VR dan AR
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Bukit Tinggi - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyebut Jam Gadang, salah satu ikon wisata di kota Bukittinggi, sudah saatnya dilengkapi dengan teknologi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) agar semakin menarik wisatawan dan seiring perkembangan zaman yang semakin modern.
Menparekraf Sandiaga Uno melanjutkan rangkaian kunjungan kerjanya di Sumatra Barat ke kota Bukittinggi. Menparekraf mengawali kegiatan dengan mengunjungi salah satu ikon pariwisata di kota Bukittinggi, Jam Gadang, Kamis (22/4/2021) pagi.
Didampingi Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldy dan Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, Menparekraf melihat kemegahan menara jam yang dibangun pada masa pemerintahan Hindia-Belanda ini. Menparekraf juga berkesempatan untuk masuk dan menaiki tangga hingga puncak menara.
"Luar biasa pemandangannya, Jam Gadang ini sangat ikonik. Ada satu kemegahan tersendiri bisa melihat Gunung Merapi dan Gunung Singgalang dari ketinggian menara," kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Di kesempatan itu ia juga bertemu langsung dengan Fauzi Azmi, pria yang telah 20 tahun dipercaya untuk merawat Jam Gadang. Ia pun ingin pengalaman yang sama dapat dirasakan masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Bukittinggi.
Namun karena kondisi menara yang tidak memungkinkan untuk menampung banyak orang, pendekatan teknologi bisa menjadi solusi.
"Jam Gadang sudah saatnya dilengkapi dengan VR (virtual reality) dan Augmented Reality (AR) sehingga orang-orang tetap bisa merasakan sensasinya tanpa harus naik ke atas. Semua pihak terkait dapat berkoordinasi untuk mewujudkan ini dan membuatnya agar bagaimana wisatawan bisa merasakn sensasi naik ke atas Jam Gadang tadi," kata Menparekraf.
Lebih jauh, Menparekraf mengatakan, salah satu program unggulan yang akan dikembangkan di Sumatra Barat adalah geopark. Geopark sendiri merupakan sebuah kawasan bentang panorama alam yang memiliki unsur sifat kebumian istimewa, termasuk nilai arkeologi, ekologi, dan budaya yang ada di dalamnya.
"Dan Bukittinggi sebagai destinasi unggulan dan juga menjadi salah satu tulang punggung untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Sumatra Barat, akan terus kita bangun pariwisata sesuai dengan tren terbaru pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan," kata Sandiaga.
"Bagaimana pariwisata bisa membuka peluang usaha untuk membangkitkan ekonomi kita dalam bingkai protokol kesehatan yang ketat dan disiplin," ujar Sandiaga.
Wakil Gubernur Sumatra Barat, Audy Joinaldy, mengungkapkan, Sumatra Barat memiliki tujuh geopark dimana tiga diantaranya sudah berstatus geopark nasional. Dengan keberadaan geopark series ini bisa menjadi potensi untuk dilakukan penyelenggaraan event seperti sport tourism.
"Bukittinggi PDRB-nya (Produk Domestik Regional Bruto) paling tinggi adalah dari sektor pariwisata yang dalam satu tahun belakangan terhantam. Kita harapkan dengan semangat dari Pak Menteri bisa kembali menggeliatkan pariwisata di Bukittinggi dan Sumatra Barat pada umumnya," kata Audy Joinaldy.
Sementara Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, mengatakan pihaknya tengah mencoba untuk mengembangkan wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) sebagai salah satu kekuatan untuk menarik wisatawan.
"Kedatangan Menparekraf dapat menjadi semangat atau simbol bahwa Bukittinggi akan menjadi perhatian serius dari pemerintah untuk dikembangkan sebagai objek wisata atau ekonomi kreatif, lalu dioptimalisasi dengan program-program sentuhan pemerintah pusat," kata Erman Safar.
Selain Jam Gadang, Menparekraf Sandiaga Uno juga meninjau Taman Panorama Ngarai Sianok serta Desa Wisata Manggis Ganting. (asy)