kip lhok
Beranda / Berita / Ini Respon Ketua BEM di Aceh Terkait Pelantikan Definitif Gubernur Nova Iriansyah

Ini Respon Ketua BEM di Aceh Terkait Pelantikan Definitif Gubernur Nova Iriansyah

Kamis, 05 November 2020 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Alfi Nora
Foto: Alfi Nora

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Hari ini status Nova Iriansyah sebelumnya Plt Gubernur Aceh pasca berkasusnya Irwandi Yusuf selaku gubernur Aceh saat itu. Perubahan status telah disandang Nova Iriansyah menjadi gubernur defenitif melanjutkan sisa masa jabatan 2017-2022.

Respon kalangan mahasiswa sehubungan pelantikan Nova Iriansyah menjadi gubernur definitif datang dari Ketua BEM UIN Ar-Raniry, Reza Hendra Putra menyampaikan setelah dilantiknya Nova Iriansyah kebijakan yang dimilikinya akan menjadi lebih kuat dan harus adanya ketegasan dalam setiap kebijakannya. 

“Dengan dilantiknya pak Nova Iriansyah maka kedepan kebijakan yang ada sama dia akan lebih kuat lagi, jadi jangan ada lagi alasan saya hanya sebagai plt, dan semoga dapat mejawab semua persoalan dari masyarakat terkait anggaran yang tidak efektif penggunaannya, pemuda jarang dilibatkan, tingkat kesejahteraan yang belum serius diperhatikan“. Ujarnya

“Terkait interpelasi yang dikeluarkan kemarin, kalau memang menurut DPRA PLT banyak salah itu juga harus diselesaikan, jangan udah selesai pelantikan malah dilupakan masalah itu”, tambahnya.

Sementara itu, Ketua BEM Universitas Syiah Kuala Hafizh Almukarram mengatakan pemerintah Aceh harus meningkatkan transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan. 

“Karena selama ini kita gak tau ini apa saja yang sudah dilakukan pemerintah Aceh, kemana saja anggaran yang telah ada dialokasikan kemana saja. Karena nanti masyarakat juga bisa menilai program-program pemerintah”, ujarnya.

Reza berharap di masa-masa sisa jabatannya dua tahun lagi, program-program pemerintah harus banyak melibatkan pemuda. 

“ Saya sangat berharap di setiap program pemerintah harus adanya pemuda, karena keterlibatan pemuda dalam peranan pembangunan bangsa ini tidak terbatas, misal kebijakan yang dikeluarkan tidak bagus bagi masyarakat dan juga harus dilibatkan dari segala bentuk perencanaan, libatkan pemuda dalam program-program yang bagus, juga persoalan mensosialisasikan covid, pemuda kan diciptakan untuk pemimpin kedepan”, tutupnya.

Hafizh berharap pemerintah mengedepankan prinsip transparansi, karena transparansi adalah kunci dari segalanya.

“Teruslah berbuat yang terbaik dan jadikan kepentingan rakyat menjadi prioritas dalam memangku kebijakan, serta jangan pernah menutup telinga terhadap suara-suara rakyat ketika rakyat bersuara serta memberikan masukan dan saran karna beliau di pilih oleh rakyat”, tutupnya [Alfi Nora].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda