kip lhok
Beranda / Berita / Ini Penyebab Covid-19 Meledak di Indonesia

Ini Penyebab Covid-19 Meledak di Indonesia

Jum`at, 18 Juni 2021 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan lonjakan kasus yang terjadi di Indonesia belum bisa dipastikan terjadi karena adanya varian Delta atau B1617.2 asal India. Varian ini dikatakan lebih mudah menular dengan gejala berat.

Wiku mengatakan lonjakan kasus ini adalah imbas libur lebaran dan kegiatan mudik masyarakat. Secara nasional empat minggu setelah lebaran kasus baru mengalami kenaikan 112,22%, lebih tinggi dibandingkan 2020 dengan kenaikan 93,11%. Dalam satu pekan terakhir ada kenaikan hampir 2 kali lipat dan menimbulkan perbedaan signifikan dari minggu ketiga.

"Hanya dalam 1 minggu persentase kenaikan kasus tahun bisa menyamai kenaikan kasus tahun lalu," kata Wiku, Kamis (17/06/2021).

Dia menegaskan penularan yang terjadi saat ini terjadi karena peningkatan mobilitas dan kerumunan terkait dengan libur panjang Idul Fitri.

"Polanya sama dengan kejadian-kejadian seperti tahun lalu liburan panjang," katanya.

Padahal, pada awal Februari hingga pertengahan Mei 2021, kasus Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan dengan keterisian rumah sakit (BOR) mencapai 30 persen dari rata-rata di Indonesia. Namun setelah momen libur Lebaran, kasus kembali naik sesuai kalkulasi yang telah dilakukan terkait imbas masyarakat mudik. Belum ada kepastian soal potensi varian Delta menyebabkan lonjakan kasus di Indonesia.

"Penularan tinggi dan dilakukannya WGS (Whole Genome Sequencing) dan varian-varian tertentu seperti dari India itu membuktikan bahwa virus-virus varian tertentu sudah bersirkulasi di Indonesia," ujar Wiku.

Dia menambahkan untuk mengetahui apakah penyebabnya peningkatan kasus itu karena varian atau peningkatan kasus terkait libur panjang, besar kemungkinan karena libur panjang. Pasalnya untuk menentukan varian Delta berperan masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

"Yang jelas kita bisa melihatnya dari libur panjang. Perlu penelitian lebih jauh yang menghubungkan WGS dari varian-varian tertentu dengan peningkatan kasus," pungkasnya.[CNBC Indonesia]

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda