Ini Kunci Keberhasilan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah
Font: Ukuran: - +
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung
DIALEKSIS.COM | Medan - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung menyampaikan kunci keberhasilan dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) membutuhkan dukungan digital. Ini dikatakannya dalam upacara pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatra di Medan, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Juda menyampaikan tiga celah pengembangan eksyar yang perlu diisi. Pertama, masih ada pangsa eksyar yang perlu dikembangkan, misalnya industri wisata muslim.
"Kedua, pangsa pasar keuangan syariah masih stagnan pada 10 persen di tengah ekspansi produk keuangan syariah yang masih terbatas," ungkap Juda dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (25/7/ 2023).
Ketiga, lanjutnya, aspek literasi yang menunjukkan indeks literasi ekonomi syariah Indonesia masih pada posisi 23,3 persen. Angka ini, sebut dia, masih jauh dari targetnya yang sebesar 50 persen pada tahun ini.
Di Sumatra, berdasarkan survei Bank Indonesia, masyarakat terliterasi eksyar tertinggi adalah Sumatra Barat yang telah mencapai sebesar 66 persen. Disusul Sumatra Utara (Sumut), Aceh, dan Jambi yang berkisar 20 persen.
Adapun penguatan ekonomi dan keuangan syariah di wilayah Sumatra telah dicapai melalui sejumlah langkah, utamanya melalui akselerasi digitalisasi. Rantai pasok halal (halal value chain) turut menjadi elemen penting dalam pengembangan eksyar.
Pada kesempatan ini, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Festival Ekonomi Syariah regional Sumatra 2023 sebagai wadah akselerasi pengembangan ekonomi syariah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Lebih lanjut, merespons pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia yang terus meningkat, Pemerintah terus berupaya untuk memperluas dan mempercepat capaian sertifikasi halal, khususnya bagi pelaku UMKM melalui sosialisasi, pendampingan, dan program Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI).
"Melihat potensi industri halal di Indonesia dan respons pasar global yang begitu besar, kolaborasi perlu terus dilakukan untuk membangun ekosistem halal berkelanjutan, termasuk meningkatkan keterlibatan UMKM dalam ekonomi syariah," tegas Teten.
Mewakili Gubernur Sumut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Sumut Agus Tripiyono menyampaikan Pemerintah Sumut dan BI secara konsisten bersinergi mengimplementasikan berbagai program pengembangan eksyar, termasuk ekosistem rantai halal.
Terdapat program industri kreatif syariah atau IKRA, yang diharapkan memimpin industri Indonesia yang berorientasi internasional. Selain itu telah dibentuk Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN), yang diharapkan menjadi katalis bagi penguatan usaha bisnis pesantren Sumatra hingga nasional.
"Pemda berharap kehadiran berbagai lembaga perekonomian berorientasi Islam memperkuat ikhtiar membangun perekonomian syariah di Sumut," katanya.
- Bahlil Bersedia Jadi Ketum Golkar, Ini Syaratnya
- Pemerintah Aceh Tandatangani Production Sharing Contract untuk Wilayah Bireuen-Sigli dengan PT. Aceh Energy
- Garuda Indonesia Perluas Layanan Umrah dari 5 Kota Besar Termasuk Aceh
- Dituding Politisasi Penetapan Komisioner KIP Aceh, Iskandar Usman: Jika Merasa Dirugikan Silahkan Sampaikan