Ini Dia 3 Varian Baru Covid-19 yang Tersebar di Puluhan Negara
Font: Ukuran: - +
[IST]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti tiga varian (strain) baru virus Corona atau Covid-19 yang telah menyebar ke puluhan negara.
Temuan itu meningkatkan kekhawatiran terhadap efek gejala yang lebih parah, risiko terinfeksi kembali, hingga efektivitas vaksin.
Laporan tersebut disusun berdasarkan analisis yang dilakukan WHO bekerja sama dengan otoritas kesehatan, institusi, dan penelitian di berbagai negara.
Dilansir dari Pikiran Rakyat, WHO bekerja dengan mitra untuk mengevaluasi bukti yang tersedia seputar penularan, keparahan, kemampuan netralisasi antibodi dan dampak potensial pada vaksin dari mutasi tertentu, varian minat dan varian yang menjadi perhatian.
Berdasarkan publikasi WHO, dalam Covid-19 Weekly Epidemiological Update, ketiga strain yang dimaksud adalah:
1. Varian VOC 202012/01, turunan B.1.1.7
Berdasarkan temuan hingga 25 Januari 2021, varian VOC 202012/01 telah muncul di 70 negara yang berada di enam wilayah regional WHO. Mereka melaporkan varian ini muncul dari kasus impor (imported cases) maupun penularan di lingkungan komunitas. Transmisi lokal telah dilaporkan di sejumlah negara Eropa. Inggris dan Irlandia Utara menunjukkan peningkatan transmisi dibandingkan dengan varian lama. Di beberapa wilayah seperti Denmark, Irlandia, dan Belanda, transmisi lokal VOC 202012/01 telah menurun.
2. Varian 501Y.V2, turunan B.1.351
Saat ini sudah 31 negara di enam wilayah WHO telah melaporkan penyebaran varian ini. Di Afrika Selatan kasus dengan varian tersebut tengah naik sejak awal November 2020 dan memuncak pada Januari 2021. Namun, 2 pekan ke belakang telah dilaporkan menurun. Studi laboratorium terbaru terhadap sejumlah pasien yang menggunakan virus semu dan virus hidup yang dilemahkan dari Afrika Selatan telah menunjukkan bahwa varian 501Y.V2 kurang rentan terhadap netralisasi antibodi.
Penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah varian 501Y.V2 dapat lolos dari respons imun yang didapat dari infeksi sebelumnya, temuan ini meningkatkan kekhawatiran akan naiknya kejadian terinfeksi virus kembali.
Studi in vitro yang dilakukan terhadap vaksin Moderna mRNA-1273 Covid-19 menunjukkan penurunan titer penetral pada varian 501Y.V2 dibandingkan dengan varian sebelumnya. Namun, titer penetral tetap berada di atas tingkat yang diharapkan dapat melindungi..
3. Varian P.1, turunan B.1.1.28
Varian ini dilaporkan ada di delapan negara, termasuk yang ditemukan di Brazil saat sekelompok pelancong pergi ke Jepang. Berdasarkan investigasi awal yang dilakukan di Manaus, Negara Bagian Amazonas, telah terjadi peningkatan proporsi kasus varian P.1, dari 52,2 persen pada Desember 2020 menjadi 85,4 persen pada Januari 2021. Transmisi lokal tengah menjadi perhatian pada varian ini, meningkatkan kekhawatiran potensi peningkatan penularan atau kecenderungan terinfeksi ulang.
Kendati demikian, masih diperlukan studi lebih lanjut terhadap kemungkinan perubahan cara penularan, keparahan atau aktivitas netralisasi antibodi dengan kemunculan varian baru ini. (m.caping)