Ini Alasan Rektor USK Tidak Naikan UKT
Font: Ukuran: - +
Rektor Universitas Syiah (USK), Prof. Dr. Ir. Marwan, IPU. Foto: net
DIALEKSIS.COM | Aceh - Polemik kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Tanah Air masih menuai protes dari mahasiswa hingga orang tua. Pasalnya, beberapa kenaikan UKT mencapai hingga 3 kali lipat. Meski tidak semua PTN menaikkan besaran UKT tertingginya, penggolongan UKT terbaru dinilai memiliki selisih yang signifikan sehingga terkesan melonjak. Namun, beberapa PTN memilih untuk tidak menaikkan UKT.
Rata-rata PTN yang tidak menaikkan UKT memberikan alasan kondisi ekonomi masyarakat yang baru pulih dari pandemi Covid-19 serta keadaan ekonomi masing-masing mahasiswa.
Beberapa kampus yang tidak menaikkan UKT antara lain Universitas Airlangga (Unair), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Terbuka (UT), Universitas Padjadjaran (Unpad), dan Universitas Syiah Kuala (USK). Mereka termasuk dalam deretan kampus yang peduli terhadap kondisi mahasiswa.
Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan, IPU, memastikan bahwa UKT tahun ini tetap sama. Hal ini dikarenakan USK mempertimbangkan kondisi ekonomi mahasiswa, terutama yang berasal dari Aceh.
"Secara umum, UKT di USK masih seperti tahun sebelumnya. Karena itu, mahasiswa baru tidak perlu risau. USK juga berupaya meningkatkan efisiensi agar penggunaan dana dari masyarakat lebih optimal dalam menjaga kualitas program studi," ujarnya, dikutip dari laman USK, Rabu (22/5/2024).
USK juga memastikan mahasiswa bisa tetap kuliah meskipun terkendala biaya. Misalnya, dengan menurunkan UKT bagi mahasiswa baru dengan besaran 5-31%.
"Saat ini, sekitar 45 persen mahasiswa USK merupakan penerima beasiswa dan UKT terendah, yaitu antara lima ratus ribu hingga satu juta rupiah," jelas Rektor USK.