Ia Tak Mau Saya Tinggal Tarawih: Suami Korban Jambret
Font: Ukuran: - +
Reporter : Fajrizal
DIALEKSIS.COM | Bireuen - Cut Syarifah Maisura (28) warga Gampong Bugak Krueng Kecamatan Jangka korban penjambretan di Bireuen, mengalami malam yang naas setelah menolak tawaran suaminya untuk menjemput pulang.
"Biasanya saya yang jemput. Karena ia tidak mau nanti shalat tarawih saya tinggal. Ia urung meminta saya untuk menjemput," cerita suami korban, Said Agus Saputra, kepada Dialeksis.com, Minggu (12/5/2019).
Agus menceritakan kronologisnya. Saat kejadian sekitar pukul 20.30 wib, istrinya Cut Syarifah Maisura kendarai motor pribadi jenis matic pulang sendiri dari tempat kerja di rumah sakit swasta Jeumpa Hospital Bireuen.
Ketika berada di Jalan Raya Jangka Gampong Paya Bieng, dari arah belakang muncul satu unit sepeda motor jenis Vario yang dikendarai seseorang yang membuntutinya.
Baca: Dokter Dijambret Saat Pulang Malam
Melihat ada yang mengikuti, istrinya berusaha mengurangi kecepatan. Tiba-tiba sepeda motor yang membututi dari arah belakang langsung mendekati menarik tas istrinya yang disangkut di tangan.
"Karena hilang kendali, sepeda motornya jatuh ke saluran drainase samping jalan," kata Said Agus.
Dia menerangkan, tas yang hendak dijambret pelaku, berisi Alquran, namun tidak berhasil dirampas.
Saat ini korban sedang dirawat di RS Jeumpa Hospital Bireuen. Hasil rontgen menunjukkan, Maisura patah tulang rusuk kiri dan kanan.
"Kemukinan besar tulangnya harus dioperasi. Di sini tidak ada dokter spesialis tulang. Sedang menunggu rujukan ke Banda Aceh," demikian kata suami korban.(Faj)