Minggu, 27 April 2025
Beranda / Berita / Gempa Megathrust: Siapkan Diri, Utamakan Mitigasi

Gempa Megathrust: Siapkan Diri, Utamakan Mitigasi

Sabtu, 26 April 2025 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Penampakan tsunami akibat megathrust di Aceh 2024, diambil dari video YouTube Komisi V DPR RI—paparan Kepala BMKG dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, Selasa (29/10/2024). Foto: Tangkapan Layar


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan masyarakat tentang potensi gempa megathrust di Indonesia yang "hanya tinggal menunggu waktu". Meski belum dapat diprediksi kapan terjadinya, dua segmen kritis Selat Sunda dan Mentawai-Siberut menjadi sorotan utama karena telah melewati siklus gempa selama lebih dari 200 tahun. 

Pascagempa berkekuatan M7,7 di Myanmar pada 29 Maret 2025, Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menegaskan bahwa karakteristik gempa tersebut berbeda dengan potensi megathrust di Indonesia. Gempa Myanmar disebabkan oleh patahan aktif di darat dengan kedalaman dangkal, sehingga getarannya langsung terasa dan merusak infrastruktur. 

Sementara itu, megathrust di Indonesia dipicu oleh tumbukan lempeng tektonik di dasar Samudra Hindia, dengan episentrum berada 250 km dari pantai selatan Jawa dan barat Sumatra. 

"Gempa megathrust terjadi di zona subduksi laut, jauh dari daratan. Meski skalanya besar, dampak utamanya justru tsunami, bukan guncangan langsung di permukaan," jelas Dwikorita dalam video resmi BMKG.

Dwikorita memperingatkan bahwa gempa megathrust berpotensi memicu tsunami dengan ketinggian hingga 20 meter, terutama di wilayah pesisir selatan Jawa dan barat Sumatra. Riset BRIN juga menunjukkan, segmen Megathrust Selat Sunda (potensi M8,7) dan Mentawai-Siberut (M8,9) telah mengalami seismic gap selama 267 tahun dan 227 tahun jauh lebih panjang dibanding siklus gempa di Jepang (78 tahun).

"Energi yang terakumulasi selama ratusan tahun ini perlu diwaspadai. Kami terus memperkuat sistem peringatan dini dan pemantauan seismograf," tambahnya.

Daftar 13 Segmen Megathrust Indonesia

Berdasarkan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017, berikut zona megathrust yang berpotensi memicu gempa besar 37:

  1. Mentawai - Pagai (M8,9)
  2. Enggano (M8,4)
  3. Selat Sunda (M8,7)
  4. Jawa Barat - Jawa Tengah (M8,7)
  5. Jawa Timur (M8,7)
  6. Sumba (M8,5)
  7. Aceh - Andaman (M9,2)
  8. Nias - Simelue (M8,7)
  9. Batu (M7,8)
  10. Mentawai - Siberut (M8,9)
  11. Sulawesi Utara (M8,5)
  12. Filipina (M8,2)
  13. Papua (M8,7).

BMKG menekankan pentingnya mitigasi bencana, terutama di wilayah dengan tanah lunak seperti Jakarta yang rentan amplifikasi guncangan. Beberapa langkah yang direkomendasikan meliputi: pembangunan infrastruktur tahan gempa di zona rawan. edukasi masyarakat tentang evakuasi mandiri dan tas siaga bencana, peningkatan sistem peringatan dini tsunami, termasuk pemasangan 550 seismograf di seluruh Indonesia, 

"Kami tidak bisa memprediksi kapan, tetapi kita harus siap setiap saat. Mitigasi adalah kunci menyelamatkan nyawa," tegas Dwikorita.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI