Rabu, 09 April 2025
Beranda / Berita / Gempa Magnitudo 3.7 Guncang Perairan Barat Daya Aceh Jaya, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 3.7 Guncang Perairan Barat Daya Aceh Jaya, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Minggu, 06 April 2025 07:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Ratnalia

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin. Foto: doc Pribadi


DIALEKSIS.COM | Aceh - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Aceh Besar melaporkan gempa bumi berkekuatan Magnitudo (Mag) 3.7 mengguncang wilayah perairan Barat Daya Aceh Jaya pada Sabtu (6/4) dini hari. Pusat gempa terletak di koordinat 3.38 Lintang Utara (LU) dan 93.43 Bujur Timur (BT), atau sekitar 276 kilometer arah Barat Daya Calang, Aceh Jaya, pada kedalaman 10 kilometer.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin, menjelaskan bahwa gempa terjadi pukul 05:55:33 WIB dan merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia di zona megathrust Aceh. 

“Gempa ini tidak berpotensi tsunami karena energinya relatif kecil dan kedalaman hiposenter yang tidak signifikan,” tegas Andi saat dikonfirmasi Dialeksis (Minggu, 06/05/2025).

Meski demikian, Andi mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. 

“Kami merekomendasikan warga memperkuat mitigasi bencana, terutama di daerah pesisir dan wilayah dengan struktur bangunan rentan,” ujarnya. Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa akibat gempa tersebut.

Aceh merupakan salah satu wilayah dengan aktivitas seismik tinggi di Indonesia. Andi mengingatkan bahwa zona subduksi di Samudra Hindia barat Aceh masih aktif secara tektonik, merujuk pada sejarah gempa dan tsunami dahsyat tahun 2004. “Masyarakat harus memahami langkah evakuasi mandiri dan memantau informasi resmi BMKG,” tambahnya.

BMKG mencatat, dalam sepekan terakhir, tercatat tiga kali aktivitas gempa di sekitar Aceh dengan magnitudo di bawah 4.0. “Ini menunjukkan bahwa zona ini terus mengalami pelepasan energi tektonik secara bertahap,” jelas Andi.

Stasiun Geofisika Aceh Besar telah mengaktifkan sistem pemantauan 24 jam dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Masyarakat diharap melaporkan dampak gempa melalui pusat layanan BMKG atau aplikasi Info BMKG.

“Kami mendorong warga tidak terpancing isu tidak bertanggung jawab. Semua informasi terkait gempa hanya merujuk ke saluran resmi BMKG,” pungkas Andi.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI