Sekretaris Umum DPW Gerakan Restorasi Pedagang dan UKM (GARPU) Provinsi Aceh Hj Hasdiana SPd. Foto: Dialeksis.com

DIALEKSIS.COM | Aceh - Sekretaris Umum DPW Gerakan Restorasi Pedagang dan UKM (GARPU) Provinsi Aceh Hj Hasdiana SPd menyatakan, GARPU Aceh sangat mendukung usaha pemerintah dalam melakukan berbagai program pendampingan untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi.

“Terutama program pemulihan ekonomi bagi Perempuan yang terimbas dari kemunduran ekonomi selama pandemi,” ujar Hasdiana kepada reporter Dialeksis.com, Banda Aceh, Minggu (12/6/2022).

Menurutnya, program-program yang dibutuhkan harus langsung menyentuh ke akar masalah yang bersifat teknis, seperti pembiayaan, perizinan usaha, keorganisasian serta pemahaman usaha dan kesempatan tampil di ruang publik.

“Mengingat banyaknya perempuan sekarang menjadi pencari nafkah utama keluarga yang diakibatkan karena banyaknya kepala rumah tangga yang di-Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dan ketidakterbukanya lapangan kerja baru di Aceh akibat pandemi,” ucapnya.

Oleh karenanya, kata dia, pengusaha UKM perempuan menjadi bagian dari proses resiliensi atau upaya peningkatan ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai problem dalam masyarakat.

Hasdiana menjelaskan, resiliensi banyak diartikan sebagai peningkatan ketahanan yang berhubungan dengan ekonomi sukses terhadap berbagai variasi tantangan kehidupan.

“Dalam konteks masa Pandemi bisa diartikan bangkit dari krisis pandemi resiliensi pada masa pandemi dapat menjadi tindakan recovery atau pemulihan,” tuturnya.

Kemudian, lanjutnya, program pendampingan pemulihan ekonomi yang dilakukan berbagai pihak, baik dari pemerintah dengan menggaet Investor luar, pihak perbankan, universitas, LSM maupun berbagai organisasi.

Gerakan Restorasi Pedagang dan UKM Provinsi Aceh atau disingkat GARPU Aceh merupakan komunitas pengusaha yang konsen merestorasi pedagang dalam hal pengembangan dan pendampingan bagi anggotanya, terutama bagi pelaku usaha perempuan.

GARPU Aceh juga telah memberikan dampak positif pada perkembangan dan pemulihan pelaku usaha perempuan. Pemerintah Aceh serta organisasi pengusaha diharapkan mampu mendorong perempuan Aceh jadi pebisnis handal dengan mendorong pelaku UKM perempuan untuk tampil di pameran-pameran produk tingkat nasional. 

Memberi peluang untuk membuka pasar dan memberikan perlindungan pasar serta mempromosikan produk UKM perempuan secara konsisten. Pengusaha UKM perempuan mesti dibantu untuk akses permodalan dan fokus di produksi. Pemerintah bisa berperan mencarikan pasarkarena biaya promosi dan buka pasar sangatlah besar.  

“Untuk Provinsi Aceh sementara ini hanya pemerintah yang dianggap bisa melakukannya. Perempuan mandiri ekonomi merupakan indikator ekonomi bangkit di Aceh,” tutup Hj Hasdiana.(Akhyar)