FK-IJK berkolaborasi dengan sejumlah lembaga keuangan dan perbankan yang ada di Aceh untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya menabung dan berinvestasi sejak usia dini. [Foto: Naufal Habibi/Dialeksis.com]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FK-IJK) Aceh memberikan pemahaman menabung sejak dini bagi siswa Aceh Tengah dengan membuka 500 lebih buku tabungan rekening simpanan pelajar di Kabupaten Aceh Tengah, Sabtu (19/8/2023).

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Hari Indonesia Menabung dibuka langsung oleh Pj Bupati Aceh Tengah, Ir Teuku Mirzuan MT. di Gedung Olah Seni (GOS), Takengon.

Acara ini disambut antusias oleh siswa - siswa Aceh Tengah, mereka memadati setiap sudut arena gedung olah seni.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh, Yusri mengatakan bahwa dengan pemberian 500 buku tabungan rekening simpanan pelajar ini diharapkan bisa membiasakan pelajar di Aceh Tengah untuk menabung sejak dini. Hasil tabungan ini tentunya bisa berguna di masa depan bagi anak tersebut.

"Ini kita lakukan untuk mendidik anak-anak kita dan mengedukasi supaya mereka bisa paham dengan kesadaran masing-masing mengenai lembaga keuangan," kata Yusri dalam konferensi pers bersama awak media dan dialeksis.com. 

Dalam hal ini, FK-IJK berkolaborasi dengan sejumlah lembaga keuangan dan perbankan yang ada di Aceh untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya menabung dan berinvestasi sejak usia dini.

"Buku tabungan yang kita isi dengan kuota Rp 20.000 per siswa yang mana kuota siswa dengan total 500 siswa. Dari 500 siswa tersebut, masing-masing ditanggung oleh Bank Aceh Syariah dan Bank Syariah Indonesia," sebutnya.

Yusri mengatakan peningkatan literasi keuangan bagi kalian pelajar penting dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman bagi mereka pengelolaan keuangan yang baik.

Dalam meningkatkan inklusi keuangan di Aceh, dapat dilakukan dengan mendidik mereka dalam memberikan pemahaman mengenai cara pengelolaan uang dengan baik dan bagaimana nilai mata uang bisa naik maupun turun. 

"Kita berharap bahwa anak-anak kita bisa memahami mengenai inklusi keuangan dan mengelola keuangan," pungkasnya. [NH]