kip lhok
Beranda / Berita / Evakuasi KRI Nanggala Masuk Tahap Pengangkatan

Evakuasi KRI Nanggala Masuk Tahap Pengangkatan

Rabu, 19 Mei 2021 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALESIS.COM | Jakarta - Atase Pertahanan (Athan) China tengah bersiap membantu militer Indonesia untuk melakukan pengangkatan kapal KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali sejak akhir April.

"Saat ini, tugas kapal kami sudah beralih dari tahap observasi ke tahap pengangkatan," kata Atase Pertahanan China, Senior Komandan Chen Yongjin dalam konferensi pers, Selasa (18/5).

Dia mengatakan proses pengangkatan kapal dari bawah laut merupakan masalah yang rumit. Hal tersebut tak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia.

Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya akan memberikan upaya penuh dalam membantu militer Indonesia mengangkat badan KRI Nanggala yang tenggelam.

Chen menerangkan, pihaknya sejauh ini telah melakukan belasan kali operasi bawah laut sebagai bentuk observasi dan pelacakan.

"Alat penyelam sudah melakukan 13 kali operasi di bawah laut," tambah dia.

Setidaknya ada tiga kapal milik China yang dikerahkan untuk membantu operasi penyelamatan kapal selam tersebut. Kapal yang dimaksud adalah PRC Navy Ship Ocean Tug Nantuo 195, PRC Navy Ocean Salvage & Rescue Yong Xing Dao 863, serta kapal Penelitian Tan Suo 2 milik akademi ilmu pengetahuan Tiongkok.

Seluruh temuan yang diperoleh langsung diserahkan ke TNI Angkatan Laut. Termasuk liferaft atau alat keselamatan KRI Nanggala-402 yang telah ditemukan.

Dalam kesempatan yang sama, Panglima Komando Armada II (Pangkormada II), Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto mengatakan bahwa proses evakuasi ditargetkan rampung pada 26 Mei 2021.

Komunikasi secara intens masih dilakukan berkenaan dengan tingkat kesulitan dalam pengangkatan. Kata dia, pihak tentara China pun meminta agar proses evakuasi baru bisa dirampungkan pada akhir Mei.

"Kurang lebih waktu 2-3 hari dengan 3 hari cadangan lima hari. Maka tanggal 18, mungkinkah tanggal 26 batas waktu untuk operasi ini," ucap Iwan.

Iwan juga menerangkan ihwal kesulitan pihaknya mengangkat jenazah awak kapal KRI Nanggala-402. Dia menduga jenazah sulit ditemukan karena jasad awak kapal berada di bagian badan tekan kapal yang juga belum ditemukan.

Diketahui, posisi badan tekan saat ini diprediksi berada di sebuah kawah yang ditemukan tak juh dari bagian-bagian kapal lain yang telah tenggelam.

"Tadi disampaikan apakah personelnya di sana, dengan tidak ada temuan personel pengawaknya maka kemungkinan pun berada di sana, dimana? mungkin di badan tekan," kata Iwan.[CNN Indonesia]

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda