Beranda / Berita / Dewi Fitriani, Dosen PIAUD UIN Ar-Raniry Raih Penghargaan dari Kemendikbud RI

Dewi Fitriani, Dosen PIAUD UIN Ar-Raniry Raih Penghargaan dari Kemendikbud RI

Minggu, 13 Desember 2020 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Roni
Dosen PIAUD UIN Ar-Raniry, Dewi Fitriani (kanan bawah) saat diumumkan sebagai Fasilitator Cerdas Berkarakter oleh Kemdikbud RI

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Salah seorang Dosen Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) UIN Ar-Raniry, Dewi Fitriani meraih penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI kategori Fasilitator Cerdas Berkarakter.

Hal itu diketahui saat pengumuman pada Malam Apresiasi Cerdas Berkarakter yang disiarkan di salah satu televisi nasional, Sabtu (13/12/2020) malam.

"Alhamdulillah senang dan bersyukur sekali, karena yang sudah dilakukan bersama mahasiswa selama ini membuahkan hasil," kata Dewi saat dihubungi Dialeksis.com, Minggu (13/10/2020).

Dewi menuturkan, selama ini yang dilakukan bersama mahasiswa adalah membuat klub klub story telling di kampus.

"Jadi ceritanya itu dulu itu banyak mahasiswa di mata kuliah yang saya pegang (story telling) mengeluh karena sering diledek dan diolok-olok sama teman-temannya dari jurusan lain. Dikatain kalau mahasiswa PIAUD itu cuma cebok-cebok sama gendong-gendong anak bayi saja, ngapain kuliah," cerita Dewi.

"Kemudian hal ini berdampak sampai ke dalam kelas. Walaupun cuma bercanda, tapi mereka kebawa perasaan, mereka tidak semangat dan jadi malas-malasan saat mengikuti perkuliahan," ungkapnya.

Yang dilakukan Dewi kemudian mengajak para mahasiswanya membuat klub story telling di kampus. "Jadi mereka buat semacam perkumpulan khusus untuk teatrikal fabel. Mereka bercerita itu menggunakan teater dan juga memasukkan kostum hewan saat tampil. Tapi fokusnya tetap mengajarkan karakter pada anak usia dini," jelas Dewi.

"Kalau misalnya ada hewan kelinci, itu karakternya apa. Kalau gajah itu karakternya apa. Jadi saya ajari mereka untuk tampil. Setiap mata kuliah Story Telling itu mereka selama satu semester saya gembleng untuk buat naskah, dubbing suara hewan, kemudian saya minta mereka untuk tampil ke sekolah-sekolah," tambahnya.

Melalui kegiatan itu, lanjut Dewi, para mahasiswa kembali bersemangat dan punya aktivitas positif yang bisa ditunjukkan kepada publik bahwa mereka punya karya.

"Saya bawa mereka ke sekolah-sekolah, semacam bakti sosial, walau ikatannya dengan mata kuliah. Jadi mereka finalnya di sekolah. Kemudian mereka juga tampil di Blang Padang, tampil di berbagai kegiatan seperti Mahakarya Tarbiyah dan acara lainnya," jelas Dewi.

"Kemudian alhamdulilah kita diminta WWF (World Wildlife Fund for Nature) di acara Hari Bumi dan tahun ini juga ada dua orang mahasiswa berhasil lolos ke nasional untuk kegiatan mendongeng anak negeri dari Kemdikbud," tambahnya.

Selanjutnya, Dewi menjelaskan tahapan proses seleksi Apresiasi Cerdas Berkarakter yang dilaksanaka Kemdikbud dimulai dari pengisian portofolio secara daring pada awal Desember 2020, kemudian tim dari Kemdikbud akan mengkurasi siapa yang akan terpilih secara nasional dan diumumkan pada acara puncak Malam Apresiasi Cerdas Berkarakter.

"Alhamdulillah bersyukur sekali, semoga bisa terus memberikan yang terbaik ke depan," pungkasnya.


Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda