kip lhok
Beranda / Berita / Desa Badui Masih Nihil Corona

Desa Badui Masih Nihil Corona

Kamis, 01 Juli 2021 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kasus penyebaran COVID-19 di kawasan permukiman masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, hingga kini masih nihil atau nol persen, meski Kabupaten Lebak masuk zona merah penyebaran virus Corona.

Alasan utamanya ialah karena masyarakat Badui sangat disiplin untuk mematuhi imbauan tetua adat dengan tidak banyak berkegiatan ke luar daerah.

Karena kasus virus Corona di desanya masih tercatat nol persen, maka warga Badui masih bisa melakukan kegiatannya di luar rumah, salah satunya berladang.

"Kami mengetahuinya setelah dilakukan tes usap antigen kepada beberapa warga Badui belum lama ini," kata Kepala Puskesmas Cisimeut Kabupaten Lebak dr Maytri Nurmaningsih di Lebak, Rabu (30/6), seperti yang dikutip dari ANTARA.

Hingga saat ini, kawasan permukiman masyarakat Badui masih memperketat protokol kesehatan bagi pendatang.

Mereka yang datang harus memakai masker, melalui pengecekan suhu tubuh dan tidak berkerumun.

Dikatannya, petugas medis Puskesmas Cisimeut mengapresiasi tetua adat masyarakat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija.

Puskesmas Cisimeut membawahi pelayanan di enam desa, namun yang paling disiplin serta mematuhi protokol kesehatan dan program vaksinasi aparatur desa ialah Jaro Saija.

Aparatur di lima desa lainnya hingga kini belum ada yang divaksinasi.

"Kami sudah melaporkan ke Bapak Camat Leuwidamar agar mereka bisa dilakukan vaksinasi itu," ujarnya.

Sementara itu, Jaro Saija membenarkan jumlah warganya itu tercatat 11.800 jiwa tersebar di 68 kampung hingga kini tidak ditemukan penyebaran COVID-19.

Masyarakat suku Badui selama merebaknya penularan virus corona memang sudah dilarang ke luar daerah, seperti Jakarta, Tangerang dan Bogor untuk mencegah penularan.

Begitu juga warganya jika ke luar daerah diminta untuk pulang, dan sebelum masuk pemukiman adat terlebih dahulu menjalani pengecekan kesehatan di puskesmas setempat.

"Semua warga Badui juga sudah melakukan pencegahan penularan virus Corona dengan minum obat tradisional dari cikur dan jahe merah," ujar Jaro.

Hingga Kamis (1/7), Provinsi Banten tercatat memiliki 59.634 kasus virus Corona, dengan 5.939 orang dalam perawatan, 1.513 orang telah meninggal dunia, dan 52.182 orang telah sembuh.

Sementara di Kabupaten Lebak, sampai saat ini terdapat 3.284 kasus virus Corona, dengan jumlah kesembuhan 3.029 dan jumlah kematian 58 orang.

Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.

Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.[CNN Indonesia]

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda