DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kabar duka menyelimuti civitas akademika Universitas Syiah Kuala (USK). Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sekaligus mantan Wakil Bupati Aceh Besar, Dr. Drs. Syamsulrizal, M.Kes, berpulang ke rahmatullah pada Sabtu dini hari, 25 Oktober 2025, sekitar pukul 02.20 WIB di Lambaro, Aceh Besar.
Kabar wafatnya almarhum mengejutkan banyak pihak, terutama kalangan akademisi dan rekan-rekan sejawat di lingkungan USK. Salah satunya datang dari Dr. Nasrullah, RCL, ST, MT, Dosen Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, yang menyampaikan rasa duka mendalam atas kepergian sosok yang dikenal luas karena keteladanan dan kepribadiannya yang hangat.
“Beliau bukan hanya seorang akademisi dan pemimpin, tapi juga sosok yang menjadi panutan bagi kami semua. Almarhum Dr. Syamsulrizal adalah pribadi yang sangat bersahaja, komunikatif, dan penuh jiwa kebijaksanaan,” ujar Nasrullah dengan nada haru saat dihubungi Dialeksis.com, Sabtu (25/10/2025).
Menurut Nasrullah, almarhum dikenal dekat dengan siapa saja, tanpa memandang jabatan maupun status sosial. “Saya mengenalnya sebagai senior yang selalu membuka diri, mau mendengar, dan memberi nasihat dengan cara yang menenangkan. Beliau sosok pemimpin yang tidak hanya dihormati karena ilmunya, tetapi dicintai karena kepribadiannya yang rendah hati,” tuturnya.
Selain itu, Nasrullah mengenang almarhum sebagai figur yang selalu membawa semangat kebaikan dalam setiap pertemuan. “Setiap kali berbincang dengan beliau, kita selalu merasa mendapat energi positif. Kata-katanya penuh makna dan menyejukkan. Kehilangan beliau adalah kehilangan besar, bukan hanya bagi kampus, tapi juga bagi masyarakat Aceh Besar,” ujarnya.
Almarhum Syamsulrizal dikenal memiliki kiprah panjang di dunia pendidikan dan pemerintahan. Sebelum menjabat sebagai Dekan FKIP USK, ia pernah mengemban amanah sebagai Wakil Bupati Aceh Besar, di mana kepemimpinannya dikenal bijak, tenang, dan berpihak kepada masyarakat.
“Beliau adalah contoh nyata akademisi yang mengabdikan diri tidak hanya untuk pendidikan, tetapi juga untuk pembangunan daerah. Banyak kebijakan beliau semasa di pemerintahan yang mencerminkan kepedulian terhadap masyarakat kecil dan dunia pendidikan,” tambah Nasrullah.
Ia berharap keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan menghadapi duka ini. “InshaAllah beliau husnul khatimah. Kita semua berdoa semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT, dan keluarga diberi kesabaran serta keikhlasan,” ucapnya.
Rencananya, jenazah almarhum akan disemayamkan di rumah duka di kawasan Lambaro, Aceh Besar, sebelum dimakamkan di pemakaman keluarga. Sejumlah rekan dosen, mahasiswa, dan pejabat daerah dijadwalkan hadir untuk memberikan penghormatan terakhir.
“Kepergian beliau meninggalkan duka yang mendalam bagi kami semua. Namun, jejak pengabdian dan teladan hidupnya akan terus menjadi inspirasi bagi generasi muda Universitas Syiah Kuala,” pungkas Nasrullah.