Beranda / Berita / China Mulai Operasikan PLTA Raksasa

China Mulai Operasikan PLTA Raksasa

Selasa, 29 Juni 2021 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - China mulai mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) raksasa Baihetan di cabang hulu sungai Yangtze China. Listrik mulai dihasilkan pada hari ini, Senin (28/06/2021).

Sebanyak dua turbin dengan kapasitas 1 giga watt (GW) pertama dari proyek tersebut mulai operasi setelah melakukan uji coba selama tiga hari.

Mengutip dari Reuters, Senin (28/06/2021), PLTA Baihetan dibangun oleh China Three Gorges Corporation dan terletak di perbatasan antara provinsi barat daya Yunnan dan Sichuan.

Three Gorges Corporation menyebut ini menjadi salah satu proyek raksasa terbesar dan menantang di China dengan ketinggian bendungan 289 meter. Namun, hanya dibutuhkan waktu enam tahun untuk pembangunannya.

Dalam sebuah surat yang diterbitkan hari ini, Presiden Xi Jinping menyampaikan dukungannya atas proyek ini. Dia mengatakan ini merupakan PLTA yang paling sulit secara tenis saat ini.

Dia juga mengatakan jika proyek ini menjadi penanda terobosan besar dalam manufaktur peralatan canggih China.

"Baihetan adalah proyek pembangkit listrik tenaga air terbesar dan paling sulit secara teknis yang saat ini sedang dibangun di dunia," paparnya.

Proyek ini merupakan bagian dari skema nasional untuk menghasilkan listrik dan mengirimkannya ke daerah dengan konsumsi listrik yang tinggi di bagian pantai timur. Selain itu, proyek ini juga dirancang untuk memperkuat kontrol atas aliran air.

Transmisi listrik tegangan ultra tinggi yang menghubungkan antara Baihetan ke provinsi timur Jiangsu mulai dibangun pada akhir 2020 dan diperkirakan akan diluncurkan pada tahun 2022. Selain itu, transmisi ini juga akan dibangun dari Baihetan ke provinsi Zhejiang serta di China timur yang saat ini sedang menunggu persetujuan.

Provinsi di Cina timur dan tengah dengan populasi yang besar kekurangan listrik di saat terjadi beban puncak. Selain itu, daerah yang dulunya mengandalkan batu bara untuk pembangkit kini mulai berebut ke Energi Baru Terbarukan (EBT), khususnya di daerah China Barat.[CNBC Indonesia]

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda