Beranda / Berita / Cegah Kematian Bayi, 10 Ribu Puskesmas Dibekali Alat USG

Cegah Kematian Bayi, 10 Ribu Puskesmas Dibekali Alat USG

Jum`at, 15 Desember 2023 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Menkes Budi Gunadi/Biro Pers.


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperbanyak alat ultasonografi (USG) mencegah kematian bayi saat proses melahirkan. Menurut dia, alat USG kandungan di Indonesia hanya ada di 2.200 puskesmas, sehingga, para orang tua tidak bisa melakukan pemeriksaan dan melihat kondisi bayi di dalam kandungan.

"Kalau masalah kelahiran kan, bayinya bisa di bawah, kelilit tali pusar, dan ini menyebabkan angka kematian (bayi saat lahir) tinggi akibat komplikasi kelahiran," kata Budi di Media Center Indonesia Maju, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis  (14/12/2023).

Ia menjelaskan akhir ini 10 ribu puskesmas di Indonesia sudah memiliki alat USG. Hal ini didasari atas pertemuan dengan Presiden RI Joko Widodo yang merasa senang ketika bertemu warga saat kunjungan yang mengungkap bisa USG di puskesmas. Dengan demikian, ibu hamil di Indonesia bisa melihat wajah dan kondisi bayinya di dalam kandungan secara gratis.

"Pak Presiden sempat tanya kok enggak minta tambahan anggaran (saat beli alat USG di 10 ribu Puskesmas). Pak Jokowi minta dipercepat supaya USG ada di semua puskesmas," jelasnya.

Menurutnya, Presiden Jokowi sangat senang ketika bisa melihat warganya merasa dibantu oleh para Menteri salah satunya adalah USG gratis di Puskesmas.

"Pak Presiden kalau lihat masyarakatnya senangkan cepat dia meresponnya," ungkapnya.

USG bisa deteksi dini penyakit kanker payudara dan sakit jantung. Budi melakukan inovasi terhadap alat USG di 10 ribu Puskesmas Indonesia. Sebab, kanker payudara dan jantung menjadi dua penyakit yang paling banyak angka kematiannya di Indonesia.

"Ada yang datang ke saya, pak, bapak sudah bagi-bagi USG kenapa enggak sekalian alat kanker payudara dan jantung," ucap Budi.

Budi mengaku, dirinya baru mengetahui bahwa alat USG kandungan bisa untuk deteksi dini penyakit kanker payudara dan jantung. Jika Menkesnya tidak mengerti inovasi USG, maka hanya bisa mendengarkan dan membeli alat khusus secara terpisah.

"Jadi USG itu bisa untuk ibu dan anak, bisa juga untuk radiolog deteksi kanker payudara dan jantung. Sekarang 10 ribu puskesmas bisa deteksi tiga sekaligus," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda