Beranda / Berita / BMKG: Waspadai Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi Akibat Dua Bibit Siklon

BMKG: Waspadai Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi Akibat Dua Bibit Siklon

Senin, 09 Desember 2024 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto: pixabay.com


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terdeteksinya dua bibit siklon tropis, yaitu 91S dan 93S, serta satu suspect area di sekitar wilayah Indonesia. Fenomena ini diperkirakan memicu cuaca ekstrem berupa hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi di sejumlah daerah selama 24 jam ke depan.

Bibit Siklon Tropis 91S terpantau di Samudra Hindia, sebelah barat daya Lampung, pada koordinat 10.0°LS dan 99.1°BT. Kecepatan angin maksimum mencapai 25 knots (46 km/jam), dengan tekanan udara minimum 1003 hPa.

BMKG menyebutkan bahwa gangguan cuaca ini dapat memengaruhi beberapa wilayah, antara lain:

  1. Hujan sedang hingga lebat di Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, dan Jawa Barat.
  2. Angin kencang di Bengkulu dan Lampung.

Gelombang laut tinggi; 1,25–2,5 meter di perairan barat Aceh hingga Bengkulu, Samudra Hindia barat Aceh hingga Bengkulu, Selat Karimata, dan Laut Jawa. Selanjutnya 2,5–4,0 meter di perairan barat Bengkulu dan Lampung, Samudra Hindia barat Bengkulu-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa, serta Samudra Hindia selatan Jawa.

Bibit Siklon Tropis 93S terpantau di Samudra Hindia, sebelah selatan Pulau Sumba, pada koordinat 15.7°LS dan 119.1°BT. Kecepatan angin maksimum mencapai 20 knots (37 km/jam), dengan tekanan udara minimum 1002 hPa. BMKG menilai potensi bibit ini berkembang menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam masih rendah.

Gangguan cuaca ini diperkirakan berdampak pada; hujan sedang hingga lebat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), DI Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Gelombang laut tinggi berkisaran 1,25–2,5 meter di Selat Makassar bagian selatan, Selat Bali-Badung-Lombok-Alas bagian selatan, Laut Sawu, Laut Bali, dan Laut Flores. 2,5–4,0 meter di perairan selatan Bali, NTB, dan NTT, serta Samudra Hindia selatan Bali, NTB, dan NTT.

Bahkan terjadi suspect area di laut Arafura, menurut BMKG juga melaporkan adanya suspect area atau gangguan tropis di Laut Arafura, sebelah selatan Kepulauan Tanimbar. Kecepatan angin maksimum terpantau antara 5-10 knots (9-19 km/jam), dengan tekanan udara minimum 1007 hPa. Potensi gangguan ini berkembang menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam mendatang juga tergolong rendah.

Dampak cuaca yang mungkin terjadi mencakup; hujan sedang hingga lebat di Sulawesi Selatan, Maluku bagian selatan, dan Papua bagian selatan.

Gelombang laut tinggi; 1,25–2,5 meter di perairan Kepulauan Sermata-Tanimbar, Kepulauan Kai-Aru, serta Laut Arafura bagian barat dan tengah.

Imbauan BMKG mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan gelombang tinggi, terutama di wilayah pesisir. Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengakses laman resmi BMKG atau mengunduh aplikasi cuaca BMKG.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI