kip lhok
Beranda / Berita / BMKG Prediksi Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah Indonesia Hingga Awal Agustus

BMKG Prediksi Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah Indonesia Hingga Awal Agustus

Senin, 29 Juli 2024 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi prakiraan cuaca. Foto: net


DIALEKSIS.COM | Nasional - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi hujan sedang hingga lebat di beberapa wilayah Indonesia sampai 1 Agustus 2024. Meski saat ini Indonesia tengah memasuki puncak musim kemarau, sejumlah daerah diprediksi akan mengalami curah hujan tinggi.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang berpotensi mengguyur berbagai wilayah. "Kondisi ini dipengaruhi oleh aktivitas Gelombang Ekuator Rossby dan faktor pemanasan skala lokal," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (28/7/2024).

Wilayah yang diprediksi akan mengalami hujan meliputi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Maluku Utara, NTT, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua, dan beberapa wilayah Papua lainnya.

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menambahkan bahwa fenomena global seperti IOD, SOI, dan Nino 3.4 tidak signifikan mempengaruhi peningkatan curah hujan di Indonesia. Namun, sirkulasi siklonik di Samudera Pasifik sebelah utara Papua dan daerah konvergensi di beberapa wilayah lain berpotensi mempengaruhi cuaca.

"Kecepatan angin juga terpantau meningkat hingga lebih dari 25 knot di beberapa perairan, yang dapat meningkatkan tinggi gelombang," jelas Andri.

Meski demikian, BMKG tetap mengingatkan pemerintah daerah dan masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama di wilayah Sumatra dan Kalimantan yang memiliki banyak kawasan gambut.

"Kami mengimbau masyarakat untuk menggunakan air dengan bijaksana dan hemat. Hindari juga membuka lahan dengan cara membakar, terutama di daerah hutan bertanah gambut yang mudah terbakar dan sulit dipadamkan," tegas Andri.

Dengan penyajian informasi yang lebih terstruktur dan penggunaan bahasa yang lebih sederhana, berita ini diharapkan dapat lebih mudah dipahami oleh pembaca umum.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda