DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan selama tahun 2023 terjadi empat kali gerhana, yaitu dua kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan.

Berdasarkan penelusuran DIALEKSIS.COM dari laman BMKG, adapun gerhana dimaksud yaitu gerhana matahari hibrid (GMH) yang terjadi pada 20 April 2023 lalu dan dapat diamati dari Indonesia.

Kemudian gerhana bulan penumbra (GBP) yang akan terjadi pada 5-6 Mei mendatang dan dapat diamati dari Indonesia. Selanjutnya gerhana matahari cincin (GMC) yang akan terjadi pada 14 Oktober mendatang, namun tidak dapat diamati dari Indonesia.

Terakhir, gerhana bulan sebagian (GBS) yang akan terjadi pada 29 Oktober nanti dan dapat diamati dari Indonesia.

BMKG menjelaskan untuk fase GBP sendiri akan diawali dengan fase gerhana mulai (P1) yaitu pada pukul 22.12.09 WIB, kemudian fase puncak gerhana (Puncak) pada pukul 00.22.52 WIB, dan gerhana berakhir (P4) pada pukul 02.33.36 WIB.

BMKG menyebutkan durasi GBP sejak gerhana dimulai (P1) hingga gerhana berakhir (P4) itu terjadi selama 4 jam 21 menit 28 detik. [sam]